close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Jokowi dan PM Jepang Fumio Kishida memberikan pernyataan pers bersama, Rabu (27/07/2022), di Tokyo. Foto: setkab.go.id/BPMI Setpres/Laily Rachev
icon caption
Presiden Jokowi dan PM Jepang Fumio Kishida memberikan pernyataan pers bersama, Rabu (27/07/2022), di Tokyo. Foto: setkab.go.id/BPMI Setpres/Laily Rachev
Dunia
Rabu, 27 Juli 2022 20:41

RI dan Jepang sepakat perkuat kerja sama di perdagangan dan investasi

Jokowi juga memberikan tawaran kerja sama yang lebih intensif yaitu pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang.
swipe

Setelah menemui Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RTT) Li Keqiang dan Presiden RTT Xi Jinping di Beijing, RTT pada Selasa (26/7) sore, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana melanjutkan perjalanannya untuk bertandang ke Tokyo, Jepang dengan menempuh perjalanan udara selama tiga jam.

Kedatangan Jokowi ke Negeri Matahari Terbit itu untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di kantor PM Jepang pada Rabu (27/7). Pertemuan kedua kepala negara ini menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi antarkedua negara.

“Kami sepakat protokol perubahan Indonesia-Japan Economic Partnership (IJEPA) dapat diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November mendatang,” kata Jokowi saat menyampaikan keterangan pers bersama usai pertemuannya dengan PM Fumio Kishida, Jepang, Rabu (27/7).

Jokowi meminta agar Jepang secara khusus, pada pertemuan tersebut bisa memberikan dukungan penurunan tarif untuk beberapa produk antara lain tuna, pisang, dan nanas, serta akses pasar untuk produk mangga.

Terkait investasi, Jokowi menyambut baik sejumlah investasi baru Jepang di Indonesia, dan menghargai proyek-proyek yang diselesaikan tepat waktu, dan juga mengundang investasi baru Jepang lainnya di berbagai bidang.

“Beberapa proyek strategis yang saya sampaikan agar dipercepat penyelesaiannya antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban, dan kami juga membahas komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek gas Masela,” tutur Presiden.

Jokowi juga mendorong dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi baru Jepang untuk mendukung beberapa proyek strategis Indonesia, terutama untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, serta sektor kesehatan dan pangan.

“Secara khusus saya mengajak Jepang untuk mendukung percepatan pencapaian target net zero emission Indonesia melalui advokasi innovative technology seperti teknologi hidrogen dan amonia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga memberikan tawaran kerja sama yang lebih intensif yaitu pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang. Ia berharap dukungan Jepang dalam mempersiapkan tenaga kerja yang akan bekerja di Jepang.

Ihwal isu regional dan global, Jokowi mengungkapkan terima kasih atas dukungan Jepang terhadap presidensi Indonesia di G20, untuk memberikan kontribusi signifikan bagi pemulihan ekonomi global.

“Untuk kawasan Indo-Pasifik, tahun depan Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN dan Jepang menjadi Ketua G7. Kami akan terus berkoordinasi dalam merumuskan agenda prioritas keketuaan, agar lebih memberikan kontribusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan di kawasan dan dunia. Terima kasih Perdana Menteri Kishida, sampai berjumpa di KTT G20 di Bali,” tutup Jokowi.

Merespons sanjungan dari Jokowi, Kishida pun mengaku senang bertemu kembali dengan presiden Indonesia yang bisa memperkuat hubungan Jepang dan Indonesia.

“Kami akan menjadikan kunjungan Presiden Joko Widodo hari ini sebagai momentum untuk mempererat hubungan dengan Indonesia, mengingat kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara,” kata Kishida. 

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan