close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Twitter/ombirlakota
icon caption
Twitter/ombirlakota
Dunia
Minggu, 15 Oktober 2023 07:50

RI dkk ajukan keberatan isu kemerdekaan Palestina tak masuk joint statement P20

Paragraf 20 joint statement P20 hanya menyinggung perang Ukraina-Rusia.
swipe

Beberapa negara, termasuk Indonesia, menyampaikan keberatan isu kemerdekaan Palestina tidak masuk dalam joint statement (pernyataan bersama) G20 Parliamentary Speaker's (P20) Summit di India, Jumat (13/10) waktu setempat, padahal membahas perang. Keberatan disampaikan dalam reservasi bersama (joint reservation).

Joint statement adalah kesimpulan berbagai sesi sidang P20 Summit. Sidang P20 diadakan di Yashoboomi Convention Center, New Delhi, India, dan dihadiri ketua dan delegasi parlemen anggota G20, negara-negara undangan, dan perwakilan organisasi internasional.

"Reservasi [bersama] ini dibuat bukan karena kami tidak menyetujui mengenai isu Ukraina, tapi karena tidak dimasukkannya isu lain di dunia, seperti persoalan Palestina, sehingga seakan menjadi tidak seimbang," ucap Ketua DPR, Puan Maharani, dalam keterangannya.

"Kami berharap keberatan yang disampaikan Indonesia, Turki, China, Afrika Selatan, dan Rusia dapat dipertimbangkan oleh forum P20. Sehingga, isu mengenai perdamaian di Palestina juga mendapatkan perhatian," imbuh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

P20 hanya menyinggung tentang dampak perang Ukraina-Rusia. Ini terlihat dalam paragraf 20 joint statement P20.

"Kami yang bertanda tangan di bawah ini ingin menyampaikan keberatan kami mengenai paragraf 20 Pernyataan Bersama KTT Ketua Parlemen G20 (P20) ke-9 di New Delhi, India," tulis RI dan beberapa negara lain dalam joint reservation.

"Paragraf ini tidak mencerminkan situasi saat ini di mana konflik dan perang sedang terjadi di banyak belahan dunia. Sangat disayangkan bahwa paragraf tersebut mengabaikan meningkatnya konflik di Palestina, sementara kita harus menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global, terutama mengingat konflik ini telah berdampak buruk pada banyak warga sipil, sebagian besar perempuan, anak-anak, dan petugas kesehatan; dan yang paling penting membawa dampak signifikan terhadap keamanan energi global."

Adapun isi paragraf 20 joint statement P20 adalah "Kami sangat prihatin dengan besarnya penderitaan manusia dan dampak buruk perang dan konflik di seluruh dunia. Mengenai perang di Ukraina, sambil mengingat kembali diskusi di Bali, kami menegaskan kembali posisi nasional kami dan resolusi yang diadopsi di Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB (A/RES/ES-11/1 dan A/RES/ES-11/6) dan menggarisbawahi bahwa semua negara harus bertindak sesuai dengan tujuan dan prinsip Piagam PBB secara keseluruhan."

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan