close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi / Kementerian Luar Negeri RI
icon caption
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi / Kementerian Luar Negeri RI
Dunia
Jumat, 06 Agustus 2021 16:30

RI dorong diversifikasi produksi vaksin ke negara berkembang

Menlu Retno menyampaikan pentingnya kerja sama internasional demi membantu negara berkembang dalam hal penguatan infrastruktur kesehatan.
swipe

Dalam konferensi internasinoal bertajuk "The First Meeting of the International Forum on Covid-19 Vaccine Cooperation" yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis (5/8), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menekankan pentingnya diversifikasi produksi vaksin bagi negara berkembang.

"Kita harus mendorong solidaritas dan kerja sama internasional untuk mempercepat vaksinasi global, salah satunya melalui peningkatan kapasitas produksi vaksin," jelas Menlu Retno seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI pada Jumat (6/8). 

Retno menambahkan, hal tersebut dapat dicapai salah satunya melalui diversifikasi produksi vaksin ke negara berkembang.

Konferensi tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB, Direktur Jenderal WHO, menteri luar negeri dan pejabat tinggi lebih dari 23 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika, serta perwakilan organisasi internasional lainnya. 

Lebih lanjut, Menlu Retno juga menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk membantu negara berkembang dalam hal penguatan infrastruktur esensial, pusat penelitian, jalur produksi, fasilitas cold storage, dan sumber daya manusia. 

Menlu Retno menuturkan bahwa kolaborasi internasional harus dapat memfasilitasi akses ke bahan baku, pembebasan HKI, transfer teknologi, termasuk vaksin mRNA, serta skema pembiayaan yang sehat.

Sebagai Co-Chair Covax AMC-EG, Retno menyampaikan pentingnya dukungan semua negara kepada mekanisme Covax, sebagai satu-satunya platform global yang menjamin kesetaraan akses bagi semua. Selain itu, Covax juga perlu segera mengeksplorasi alokasi vaksin untuk 20% populasi khususnya untuk negara berpenghasilan rendah.

Partisipasi Menlu Retno merupakan upaya diplomasi Indonesia yang terus berkomitmen dalam mendorong semua negara untuk mempererat solidaritas dan kolaborasi dalam menanggulangi pandemik, termasuk menjadikan vaksin sebagai global public goods serta kesetaraan akses dan distribusi vaksin bagi semua negara. 

Konferensi menghasilkan outcome document berupa "Joint Statement of the International Forum on Covid-19 Vaccine Cooperation". Negara-negara yang berpartisipasi dalam konferensi ini termasuk Argentina, Brasil, Chile, China, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Mesir, Hungaria, Indonesia, Kenya, Malaysia, Meksiko, Maroko, Pakistan, Filipina, Rusia, Serbia, Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, dan Uzbekistan. 

Selain itu sejumlah perusahaan vaksin dan lembaga riset vaksin dari negara terkait juga berpartisipasi seperti Sinopharm, Sinovac, Bio Farma dan Gamelaya Center Rusia untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga riset, dan perusahaan vaksin untuk penanganan pandemik Covid-19.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Valerie Dante
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan