Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan pemerintah Jepang meluncurkan sebuah proyek baru pada Selasa (6/7).
Bertajuk "Meningkatkan Pencegahan COVID-19 di dan melalui Tempat Kerja", proyek tersebut bertujuan mendorong penciptaan lapangan kerja dengan meningkatkan pencegahan Covid-19 serta keselamatan dan kesehatan pekerja. Program ini menjadi prasyarat dalam memfasilitasi kembali pembukaan, keberlanjutan, dan pengembangan berbagai sektor usaha.
Menurut keterangan resmi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, proyek ini akan dilaksanakan dengan partisipasi penuh dari pengusaha dan pekerja.
Hingga Agustus 2020, pandemik telah berdampak pada lebih dari 29 juta pekerja di Indonesia. Hal ini semakin memperburuk situasi sekitar tujuh juta pencari kerja yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan, di mana 2,6 juta pekerja kehilangan pekerjaan dan 24 juta lainnya mengalami pemotongan jam kerja dan upah sebagai imbas pandemik.
Kedubes Jepang menyatakan bahwa meskipun keberadaan vaksin memberikan harapan kepada pemulihan ekonomi, kembalinya pasar kerja masih akan akan tertinggal hingga beberapa tahun ke depan.
Penyebaran varian baru Covid-19 dan lonjakan kasus yang menyertainya menghambat berbagai skenario pemulihan ekonomi cepat. Kian meningkatnya jumlah kasus baru turut menyiratkan pandemik ini masih jauh dari selesai.
"Dengan memperkuat aspek keselamatan kerja di perusahaan akan mencegah penutupan bisnis dan kehilangan pekerjaan lebih lanjut. Pengusaha dan pekerja harus bertindak bersama dan cepat," tutur Kedubes Jepang dalam pernyataannya.
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemenaker RI Haiyani Rumondang menyatakan, memastikan tempat kerja yang aman untuk bisnis dan pekerja menjadi prioritas penting selama pandemik.
"Melalui proyek kolaboratif ini, kami memandu perusahaan untuk memprioritaskan perlindungan pekerja, yang pada gilirannya, akan turut menopang bisnis. Kami juga mendorong pengusaha dan pekerja untuk lebih tanggap terhadap Covid-19 dengan membangun mekanisme K3 yang lebih tangguh untuk seluruh aspek pekerjaan," katanya.
Berlangsung hingga Maret 2022, proyek kolaborasi ini akan melibatkan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan konfederasi-konfederasi serikat pekerja.
Berbagai aktivitas yang menunjang penguatan kapasitas untuk pengawas ketenagakerjaan, tenaga ahli K3 serta perwakilan perusahaan dan pekerja akan dilaksanakan untuk mengantisipasi perkembangan pandemik saat ini serta beragam tantangan K3 di masa mendatang.
Proyek baru ini akan menjangkau setidaknya 1.500 tempat kerja, bermitra dengan Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI). Berdasarkan penilaian risiko awal, para dokter IDKI akan membantu perusahaan menyusun rencana aksi untuk meningkatkan tindakan-tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus.
"Di masa krisis seperti ini, kami siap untuk mengabdikan keahlian kami demi membantu pekerja dan perusahaan. Dengan serangkaian tindakan yang tepat, kita dapat memitigasi risiko selama pandemik dan memastikan keselamatan di tempat kerja," tutur Ketua Umum IDKI Eddy seperti dikutip dari keterangan tertulis Kedubes Jepang.
Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste, Michiko Miyamoto, menghargai komitmen yang diperlihatkan Indonesia untuk terus memperkuat respons K3 dalam menghadapi pandemik.
"Kita semua memiliki tujuan yang sama, yaitu melindungi pekerja dan bisnis selama pandemik. Proyek ini akan mempersatukan pemerintah, pekerja, pengusaha dan tenaga ahli K3 untuk saling bekerja sama," ujar Michiko. "Saya yakin proyek ini akan membantu Indonesia menjadi lebih tangguh dan produktif setelah krisis melalui upaya bersama para pemangku kepentingan."
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi menegaskan pentingnya kemitraan jangka panjang antara Jepang dan Indonesia, serta pentingnya tempat kerja yang aman.
"Di masa krisis, Jepang akan terus bekerja bergandengan dengan Indonesia. Keselamatan pekerja dan keberlanjutan bisnis menjadi kunci pemulihan ekonomi dan keamanan kerja di tengah pandemi. Kami senang dapat bekerja sama dengan ILO melalui proyek ini untuk mendukung Indonesia dalam memperkuat kapasitas tanggap pandemi dan membangun ketahanan terhadap krisis di masa depan," tuturnya.