Ribuan dokter Korea Selatan (Korsel) segera kembali bekerja, mengakhiri aksi mogok dua minggu, setelah mecapai kesepakatan dengan pemerintah, Jumat (4/9) waktu setempat.
Kesepakatan dicapai antara sekelompok dokter perwakilan yang dipimpin Asosiasi Medis Korea (KMA), pemerintah, dan Partai Demokrat (DP) pada Jumat, pukul 11.00 waktu setempat.
Dokter residen dan magang, beberapa rekan dokter di rumah sakit (RS) umum di Korsel dan mereka yang tergabung dalam Korean Intern and Resident Association (KIRA), diharapkan segera kembali ke rumah sakit.
Ribuan dokter trainee yang bekerja di RS umum memulai aksi mogok pada 21 Agustus sebagai protes skema reformasi medis pemerintah yang menyerukan perluasan kuota masuk di sekolah kedokteran sebesar 4.000 selama 10 tahun per 2022.
KMA, yang mewakili sekitar 130.000 dokter di seluruh negeri, telah mendukung aksi mogok tersebut. Anggota staf dan RS besar juga berpihak pada dokter trainee dan mahasiswa kedokteran, terlepas dari perintah pemerintah untuk kembali bekerja.
Aksi tersebut mengakibatkan layanan medis di RS umum dan pusat medis lainnya terganggu karena Korsel sedang berjuang menahan laju penyebaran coronavirus baru (Covid-19).
Korsel, berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), melaporkan penambahan 198 kasus Covid-19 pada 4 September, sebanyak 189 di antaranya infeksi lokal. Sehingga, secara kumulatif menjadi 20.842 kasus. (Yonhap News Agency)