Rusia membuat peringatan kera kepada siapa pun yang masuk ke Ukraina melalui jalur laut. Setiap kapal yang masuk ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina akan dinggap membawa kargo militer.
Peringatan yang diumumkan Kamis ini, dilakukan setelah Ukraina mengatakan sedang menyiapkan rute pengiriman sementara untuk mencoba dan melanjutkan ekspor biji-bijiannya, Rabu (19/7).
Langkah kedua negara pada hari Rabu datang hanya beberapa hari setelah Rusia keluar dari kesepakatan - yang ditengahi oleh PBB dan Turki - yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina ke Laut Hitam dengan aman selama setahun terakhir, dan mencabut jaminan navigasi yang aman.
Ukraina telah menjelaskan bahwa pihaknya ingin mencoba dan melanjutkan pengiriman biji-bijian Laut Hitamnya dan mengatakan kepada badan pelayaran PBB, Organisasi Maritim Internasional (IMO), bahwa pihaknya telah "memutuskan untuk menetapkan rute maritim yang direkomendasikan secara sementara."
Tetapi Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengatakan akan menganggap semua kapal yang melakukan perjalanan ke Ukraina berpotensi membawa kargo militer dan "negara bendera kapal semacam itu akan dianggap sebagai pihak dalam konflik Ukraina".
Dalam sebuah pernyataan di aplikasi perpesanan Telegram, dikatakan langkah kebijakan itu akan dimulai pada tengah malam waktu Moskow (2100 GMT Rabu).
Kementerian Pertahanan tidak mengatakan tindakan apa yang mungkin diambil.
Rusia juga menyatakan bagian tenggara dan barat laut perairan internasional Laut Hitam untuk sementara tidak aman untuk navigasi, kata kementerian itu, tanpa memberikan perincian tentang bagian laut yang akan terpengaruh.
“Ini menggarisbawahi bahwa kami berusaha untuk bekerja dan terus bekerja di zona perang yang efektif,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric pada hari Rabu ketika ditanya tentang peringatan Rusia.
Ukraina menuduh Rusia pada hari Rabu merusak infrastruktur ekspor biji-bijian dalam serangan "neraka" semalam yang berfokus pada dua pelabuhan Laut Hitamnya.
"Di pelabuhan yang diserang hari ini, ada sekitar satu juta ton makanan yang disimpan. Jumlah itu seharusnya sudah dikirim ke negara konsumen di Afrika dan Asia," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pidato video malamnya pada Rabu.
Dia mengatakan penyimpanan tersebut merusak sebagian besar 60.000 ton produk pertanian yang ditujukan untuk pengiriman ke China.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu menuduh negara-negara Barat memutarbalikkan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi mengatakan Rusia akan segera kembali ke perjanjian tersebut jika semua tuntutannya mengenai ekspornya sendiri dipenuhi.
Asuransi kargo tidak berani tanggung risiko
Ancaman Rusia sepertinya benar-benar membuat takut perusahaan asuransi kargo, yang menyediakan kebijakan tanggungan risiko perang. Terkait perkembangan terbaru itu, kepada Reuters, Grup asuransi pengiriman Norwegia DNK mengatakan mereka tidak dapat memberikan perlindungan untuk Ukraina.
Kargo laut dan fasilitas perang memberikan perlindungan hingga US$50 juta per kargo.
PBB mengatakan pada hari Selasa ada "sejumlah ide yang diajukan" untuk membantu membawa biji-bijian dan pupuk Ukraina dan Rusia ke pasar global setelah Moskow keluar dari kesepakatan Laut Hitam.
Pakta Laut Hitam ditengahi untuk memerangi krisis pangan global yang diperburuk oleh invasi Rusia pada Februari 2022 ke Ukraina. Ukraina dan Rusia adalah di antara pengekspor biji-bijian utama dunia.
Penarikan Rusia pada hari Senin juga secara efektif mengakhiri pakta antara PBB dan Moskow di mana pejabat PBB setuju untuk membantu ekspor makanan dan pupuk Rusia mencapai pasar dunia. Di bawah perjanjian itu, PBB mengatakan Moskow tidak lagi memenuhi janji untuk "memfasilitasi ekspor makanan, minyak bunga matahari, dan pupuk tanpa hambatan" dari Pelabuhan Laut Hitam Ukraina.
Moskow keluar dari kesepakatan karena mengatakan ekspor biji-bijian dan pupuknya sendiri masih menghadapi kendala dan mengeluhkan tidak cukupnya biji-bijian Ukraina yang sampai ke negara-negara miskin di bawah pengaturan tersebut.
Tetapi PBB berpendapat kesepakatan itu menguntungkan negara-negara tersebut dengan membantu menurunkan harga pangan lebih dari 20% secara global. Ukraina juga telah menjadi pemasok utama biji-bijian untuk upaya Program Pangan Dunia PBB untuk memerangi kelaparan.
"Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres "akan melanjutkan apa pun yang dia bisa lakukan untuk memastikan bahwa pasar global memiliki akses ke makanan Ukraina dan Rusia serta pupuk," kata Dujarric. "Ini terlalu penting untuk perjuangan kita melawan kelaparan global," imbuhnya.(Reuters)