Seorang pria Kenya yang ditahan karena terlibat dalam kematian ratusan anggota sekte kelaparan meninggal di dalam penjara. Sebelumnya ia mogok makan selama 10 hari dalam tahanan polisi.
Joseph Buyuka termasuk di antara 30 orang, termasuk pendeta gadungan Paul Mackenzie dari Good News International Church, yang ditahan atas kematian 337 pengikut gereja.
"Polisi percaya bahwa orang-orang ini...memainkan peran penting dalam pelanggaran yang menyebabkan kematian dan pembuangan mayat secara ilegal di (hutan) Shakahola," kata dokumen pengadilan tentang Buyuka dan empat orang lainnya yang ditangkap bersamanya.
Pihak berwenang telah menggali sebagian besar jenazah dari hutan di Kenya tenggara sejak April.
Jami Yamina, penasihat hukum senior, mengatakan Buyuka meninggal dua hari lalu di sebuah rumah sakit di Malindi, sekitar 116 km (72 mil) dari kota pelabuhan Mombasa di mana dia dibawa dari penjara terdekat.
"Dia meninggal ... (karena) ... komplikasi dari mogok makan dan kelaparan, tapi kami akan menunggu laporan postmortem," kata Yamina di pengadilan di Mombasa.
“Dua tersangka lainnya … juga jatuh sakit. Polisi percaya itu terkait dengan aksi mogok makan mereka.”
Mackenzie dituduh memerintahkan para pengikutnya untuk membuat anak-anak mereka dan diri mereka sendiri kelaparan sampai mati agar mereka bisa mencapai surga sebelum akhir dunia.
Dia menyerahkan diri ke polisi pada bulan April dan bulan lalu pengajuan jaminannya ditolak. Tersangka lainnya ditangkap kemudian setelah pihak berwenang memulai penggalian. Dia dan yang lainnya belum diminta untuk mengajukan pembelaan.
Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki telah menyatakan keprihatinannya pada bulan Mei bahwa beberapa pengikut Mackenzie yang diselamatkan menolak makanan. Salah satu dari mereka telah meninggal, katanya saat itu.