Orang-orang Tonga yang tinggal di luar negeri atau kalangan diaspora tengah harap-harap cemas menunggu kabar dari keluarga mereka pascaerupsi dan tsunami menimpa negara itu. Saat ini diketahui saluran komunikasi terputus di Tonga. Pihak berwenang setempat juga belum mengkonfirmasi adanya kematian, tetapi komunikasi yang lumpuh menyulitkan penetapan status kedaruratan.
Melansir BBC, Selasa (18/1), informasi didapatkan bahwa seorang warga Tonga Angela Glover hanyut tersapu ombak ketika mencoba menyelamatkan anjing-anjingnya. Dua orang juga diketahui tenggelam di Peru. Jaraknya sekitar 10.000 km dari Tonga di tengah gelombang tinggi yang menghantam negara itu.
Saat ini Australia dan Selandia Baru telah mengirim pesawat pengawasan untuk mengetahui lebih lanjut keadaan di Tonga. Pesawat dari Selandia Baru melaporkan telah terjadi kerusakan signifikan di sepanjang pantai barat Tongatapu, pulau utama Tonga. Namun, Palang Merah menyebutkan kerusakan itu tidak seburuk yang dikhawatirkan.
"Kami percaya bahwa dari informasi yang dikumpulkan, bahwa bencana tidak seburuk yang kami pikirkan pertama kali, ujar Sukarelawan asal Fiji, Katie Greenwood. Tonga hampir tidak terjangkau setelah kabel bawah laut yang menghubungkan pulau-pulau Pasifik ke dunia luar terputus. Mungkin diperlukan waktu hingga dua minggu untuk memulihkan saluran telepon dan internet. Tetapi sinyal marabahaya telah terdeteksi dari dua pulau kecil yang terisolasi di Tonga
Bagi banyak orang Tonga yang tinggal di luar negeri, sudah lebih dari dua hari berlalu sejak terakhir kali mereka dapat berbicara dengan keluarga dan teman-teman. Petilise Tuima mengatakan kepada Sydney Morning Herald bahwa terakhir kali dia berbicara dengan keluarganya adalah pada Sabtu sore ketika mereka melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi.
Siniva Filise, seorang tonga di Wales, mengatakan kepada bahwa dia tidak dapat menghubungi orang tuanya yang sudah lanjut usia. "Saya khawatir sekarang apakah mereka punya makanan? Atau air bersih untuk diminum?"
Sementara itu, Ha'atafu Beach Resort di Tongatapu, yang diperkirakan sebagai pusat bencana benar-benar musnah dan seluruh garis pantai barat benar-benar hancur, menurut sebuah posting di halaman Facebook resor yang ditulis oleh kontak di luar negeri.