Menteri Transportasi dan Komunikasi Finlandia Sanna Marin dipilih oleh Partai Sosial Demokrat pada Minggu (8/12) sebagai perdana menteri menggantikan Antti Rinne yang mundur karena kehilangan kepercayaan dari mitra koalisinya.
Terpilih pada usia 34 tahun menjadikan Marin sebagai PM termuda Finlandia, bahkan dunia. Di lain sisi, dia adalah perempuan ketiga yang pernah menduduki kursi PM Finlandia.
"Kita punya banyak tugas untuk membangun kembali kepercayaan," kata Marin kepada wartawan setelah memenangi pemungutan suara internal partai.
Ada pun pemimpin Partai Sosial Demokrat Antti Lindtman berada di urutan kedua.
Karier politik Marin meningkat pesat sejak perempuan itu memimpin dewan kota Tampere, kota asalnya, saat dia masih berusia 27 tahun. Dia telah menjadi anggota parlemen sejak 2015.
Marin akan mengambil alih kepemimpinan pemerintahan Finlandia di tengah gelombang pemogokan, yang membuat sejumlah perusahaan besar negara itu setop produksi per Senin (9/12). Konfederasi Industri Finlandia memperkirakan pemogokan akan membuat perusahaan-perusahaan kehilangan US$500 juta euro.
Rinne mengundurkan diri pada Selasa (3/12), setelah seorang anggota koalisi mengatakan mereka telah kehilangan kepercayaan padanya menyusul serangkaian pemogokan. Mereka mengkritik keterampilan kepemimpinan Rinne.
Krisis yang dialami Finlandia terjadi saat negara itu tengah menduduki jabatan Presiden Dewan Uni Eropa hingga 31 Desember 2019. Sebagai Presiden Dewan Uni Eropa, Finlandia, memainkan peran sentral dalam upaya mengeluarkan anggaran baru bagi blok tersebut.