close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Satu dari 3 jemaah haji yang hilang di Arab Saudi berhasil ditemukan. Dokumentasi Kemenag
icon caption
Satu dari 3 jemaah haji yang hilang di Arab Saudi berhasil ditemukan. Dokumentasi Kemenag
Dunia
Rabu, 12 Juli 2023 09:42

Satu dari 3 jemaah haji yang hilang ditemukan, korban wafat

Almarhum terpisah dari rombongan saat jamrah ula, 29 Juni. Kala itu, ia melintasi terowongan yang mengarah ke jamarat.
swipe

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M berhasil menemukan satu dari tiga jemaah yang sempat hilang di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Jenazah korban yang berhasil ditemukan adalah Niron bin Sunar.

"​​Niron bin Sunar [pada] hari ini, 11 Juli 2023, jemaah tersebut telah ditemukan dan dikebumikan," ucap Kepala Bidang Pelindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Harun Al-Rasyid, di Makkah.

"Begitu tadi almarhum Niron sudah ada penanggung jawab dan jelas ciri-cirinya, malam itu juga kita urus jenazahnya untuk dimakamkan. Kalau belum jelas, belum dimakamkan," imbuhnya.

Almarhum terpisah dari rombongan saat jamrah ula, 29 Juni. Kala itu, ia melintasi terowongan yang mengarah ke jamarat.

Nanik Nu'naiha, teman sekamar Kamsani, menceritakan, ia menemani istri korban saat melintasi terowongan ke jamarat. Berjalan beriringan dengan rombongan laki-laki. Niron berada di barisan belakang, sedangkan Kamsani di bagian depan.

"Saya sempat bilang, 'Disapa Bapak, Bu,'" katanya. Namun, ketika menengok ke belakang, Niron sudah tidak terlihat lagi. Kamsani pun meyakini suaminya masih bersama rombongan.

Sayangnya, ketika rombongan tiba di tenda, Niron tidak terlihat. Setelah lama menanti, ia lalu menginformasikan kepada ketua kloter dan diterus kepada petugas soal Niron yang belum kembali. Jemaah satu rombongan pun berupaya mencari dengan menyisir jalur melempar jamrah hingga dua kali. Namun, tidak menemukan apa pun hingga proses tinggal di Mina selesai dan kembali ke hotel.

Niron hilang tanpa identitas yang melekat. Pangkalnya, tas pinggangnya, yang berisi kartu pengenal jemaah, ditemukan terlebih dahulu. Namun, lokasi dan siapa penemunya tidak jelas. 

Kesaksian istri
Dalam proses pencarian, terutama di kepolisian Mina, Harun menerima pesan yang menginformasikan bahwa ada jenazah dengan ciri-ciri seperti jemaah yang sedang dicari dan berada di RS An-Noor. PPIH lantas menuju ke lokasi dan berkoordinasi dengan mashariq.

"Lalu, menuju qismul mutawafiyat atau bagian jenazah. Di situ, kami menemukan informasi yang mengarah kepada salah seorang dari tiga jenazah yang kita cari," katanya.

Kesaksian istri almarhum, Kamsani, menjadi kunci terungkapnya identitas jenazah Niron. Setelah menerima informasi di RS An-Noor, petugas maktab datang ke hotel Kamsani untuk menunjukkan sejumlah foto korban kepadanya.

Awalnya, petugas menunjukkan gambar dari arah kaki. Terlihat sarung yang melilit tubuh bagian bawah jenazah. Kamsani langsung membenarkan bahwa itu adalah sarung suaminya dan dia langsung lemas dan menangis.

Atas izin Kamsani, petugas lalu menunjukkan gambar bagian badan dan tangan. Di salah satu pergelangan tangannya, terlilit gelang karet. Kamsani kembali mengonfirmasi bahwa jenazah adalah suaminya. Pun demikian saat petugas menunjukkan gambar wajah korban.

Lalu, melakukan pengecekan langsung di RS bersama keluarga korban, Harun dan tim selanjutnya berkoordinasi dengan ketua kloter dan istri almarhum. Petugas PPIH bersama keluarga almarhum dan maktab, lalu menuju ke ruang jenazah.

"Di situ, istri dari almarhum Niron telah melihat ciri-ciri khusus yang melekat pada diri jenazah. Beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya," tutur Harun.

Kemudian, Harun dan tim berkoordinasi dengan pihak maktab untuk pengecekan lebih akurat. Beberapa data dicocokkan, termasuk paspor, visa, dan sidik jari.

Setelah memastikan jenazah adalah suaminya, Kamsani pun menandatangani pernyataan yang isinya membenarkan identitas korban. Petugas maktab lalu membawanya ke RS An-Noor untuk melihat jenazah Niron.

Tim selanjutnya bermusyawarah dengan pihak keluarga. Tujuannya, jenazah bisa diurus serta segera disalatkan dan dikebumikan.

"Setelah bernegosiasi, jenazah bisa langsung dimandikan di mighsalah. Tanpa kita sangka, pihak maktab beserta pengurus yang ada di Arab Saudi merespons keinginan kita dan keluarga membawa jenazah tersebut ke Masjidil Haram," ungkap Harun.

"[Almarhum] disalatjenazahkan setelah salat Magrib tadi. Alhamdulillah, bisa kami laksanakan semua di sana. Setelah disalatkan, jenazah kita bawa ke tempat pemakaman yang ada di daerah Soraya," imbuhnya.

Lanjutkan pencarian
Lebih jauh, ​​​​​​​Harun menerangkan, pihaknya terus melakukan pencarian dua jemaah yang masih hilang. Yakni, Idun Rohim Zen (87) dari embarkasi Palembang kloter 20 (PLM 20) dan Suharja Wardi Ardi (69) dari embarkasi Kertajati kloter (KJT 10).

"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepoilisian dan maktab. Besok, kita lanjutkan pencarian agar lebih detail lagi. RS yang telah kita kunjungi akan kembali kita kunjungi. Mudah-mudahan ada nama dua jemaah yang masih kita cari," tuturnya.

Ia melanjutkan, lokasi pencarian akan terus dikembangkan dan diperluas hingga ke Jeddah. "Tidak menutup kemungkinan area yang ada di thaif pun akan kita telusuri atau cari."

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan