Selandia Baru klaim bebas Covid-19

Selandia Baru telah menurunkan tingkat kewaspadaan terhadap coronavirus jenis baru, setelah Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan, penularan virus berhasil diberhentikan secara total di negara itu.

PM Ardern memuji kinerja pekerja medis dan masyarakat atas pengorbanan mereka selama karantina wilayah atau lockdown, yang memungkinkan Selandia Baru mencapai titik aman.

Dengan diturunkannya tingkat kewaspadaan, pada tengah malam waktu setempat, pihak berwenang akan mengangkat pembatasan terkait pertemuan publik besar, menghilangkan aturan social distancing di tempat-tempat kerja, serta mencabut larangan perjalanan domestik.

"Berbeda dengan negara-negara lain di dunia, kita tidak hanya telah melindungi kesehatan warga Selandia Baru, kita juga telah mengambil langkah menuju pemulihan ekonomi," kata PM Ardern pada Senin (8/6).

Selandia Baru sebelumnya menerapkan langkah-langkah pembatasan sosial dan karantina yang ketat dalam upaya mengekang penyebaran virus. Negara tersebut terakhir kali melaporkan kasus baru infeksi Covid-19 pada 22 Mei.

Ardern menyebut, transmisi virus berhasil diberhentikan untuk saat ini. Dia memperingatkan bahwa pemerintah dan masyarakat perlu tetap waspada agar tidak terjadi gelombang kedua infeksi Covid-19.

Sejauh ini, Selandia Baru mencatat 1.154 kasus positif coronavirus jenis baru, termasuk 22 kematian dan 1.481 pasien yang dinyatakan sembuh.

Pada Senin, Selandia Baru mengonfirmasi tidak ada kasus aktif yang dilaporkan. Pasien terakhir dipulangkan dari isolasi setelah tidak menunjukkan gejala selama 48 jam.

"Ini adalah berita baik dan prestasi luar biasa bagi kita semua," tutur Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield. (Financial Times, Al Jazeera, dan Associated Press)