Auckland, kota terbesar di Selandia Baru, resmi keluar dari fase lockdown atau karantina wilayah setelah pemerintah setempat berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19.
Sekolah dan bisnis di Auckland kembali dibuka pada Senin (31/8). Begitu pula dengan larangan bepergian ke luar kota yang juga dicabut, setelah hampir tiga minggu duberlakukan pembatasan sosial yang ketat.
Pembukaan sekolah di Aucklan tersebut disambut gembira para siswa dan orang tua. "Bagi saya sangat bagus mereka kembali ke sekolah. Sekolah online saja tidak cukup untuk mereka," kata salah satu orang tua murid.
Meski demikian, Selandia Baru masih memberlakukan social distancing level dua. Dengan aturan ini, mereka yang berusia 12 tahun ke atas diwajibkan memakai masker di dalam transportasi umum.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern meyakini bahwa pembatasan sosial dapat segera dilonggarkan di seluruh negeri.
"Kami memiliki rencana yang pasti akan berhasil. Kami hanya membutuhkan kepatuhan dan kerja sama seluruh warga," jelas PM Ardern.
Dia menambahkan, jika semua orang patuh pada pedoman dan aturan, maka Selandia Baru dapat segera pulih dari pandemik Covid-19.
Pemerintah Selandia Baru berencana untuk meninjau lebih lanjut pengaturan pembatasan sosial pada 6 September.
Ardern menyatakan, pemerintah terus mengejar strategi eliminasi transmisi lokal dan yakin dapat sepenuhnya membasmi pandemik di Auckland, rumah bagi sekitar sepertiga dari lima juta warga Selandia Baru.
Klaster di Auckland telah berkembang menjadi 135 kasus secara total. Sejauh ini, Selandia Baru memiliki 137 kasus aktif, 20 di antaranya terdeteksi dari pengungsi yang kembali dari luar negeri yang dikarantina pada saat kedatangan. (The Straits Times)