Pembuat manisan asal Hongaria, Laszlo Rimoczi, berkreasi membuat kue cokelat Sinterklas bermasker jelang Natal. Tujuannya, menjadi lelucon ringan untuk membangkitkan semangat masyarakat di tengah pandemi.
Hal tersebut ternyata menjadi bisnis yang tergolong cerdik karena meningkatkan jumlah pesanan secara daring (online). Dirinya sekarang bahkan hampir tidak dapat mengimbangi permintaan.
“Saya pikir pada saat Sinterklas datang dia harus memakai topeng karena Santa harus menunjukkan contoh yang baik kepada orang-orang,” kata Rimoczi.
Untuk memenuhi pesanan, warga Lajosmizse ini harus menyederhanakan desain dan sekarang memproduksi sekitar 100 Santa setiap harinya. Dia membuat kudapan menggunakan cokelat Italia bebas gluten.
Topi Sinterklas manisannya bercat merah dengan masker dari potongan marzipan putih kecil dan menambahkan pita berlapiskan gula.
Rimoczi bahkan harus mengubah desain Sinterklas cokelatnya yang lebih besar, yang awalnya dibuat tanpa masker.
"Mereka dibungkus, tetapi kami harus membukanya dan memberi mereka masker karena pelanggan kami sekarang hanya menginginkan Sinterklas bermasker," ucapnya.
Meskipun Sinterklas bermasker memberikan dorongan, tetapi Rimoczi tidak berharap akan bertahan lama jika vaksin berhasil mengalahkan pandemi.
"Saya yakin, tahun depan saya hanya akan menjual sebagian kecil saja karena Sinterklas tidak lagi harus memakai topeng," ujarnya seraya tersenyum. (REUTERS)