close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Putin berpidato di depan sejumlah parlemen/Antara Foto
icon caption
Putin berpidato di depan sejumlah parlemen/Antara Foto
Dunia
Jumat, 02 Maret 2018 14:06

Senjata makin modern, Rusia tidak ragu serang musuhnya

Rusia juga mengklaim telah membangun persenjataan strategis tanpa menggunakan lintasan penerbangan balistik.
swipe

Tidak ingin ketinggalan dengan Amerika Serikat (AS) terkait sistem pertahanan peluru. Rusia memperbaharui senjatanya. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut telah menciptakan dan meningkatkan sistem senjata yang dapat menangani perisai rudal.

Di depan Majelis Federal Rusia dalam pernyataan tahunan Kamis (1/3), Putin mengatakan telah memulai uji coba terhadap Sarmat. Sarmat adalah tipe baru peluru kendali balistik antarbenua yang secara praktis tidak memiliki batas jarak.  

Rudal buatan Rusia dinilai mampu melakukan serangan baik ke Kutub Selatan maupun Kutub Utara. Rusia juga mengklaim telah membangun persenjataan strategis tanpa menggunakan lintasan penerbangan balistik.

Negara dengan julukan beruang merah ini memang dikenal giat mengembangkan senjatanya. Sebelumnya, Rusia telah mengembangkan persenjataan bawah laut tanpa awak. Kapal selam tanpa awak tersebut mampu bergerak di tingkat yang sangat dalam. Bahkan kecepatannya bisa lebih tinggi dibandingkan yang dimiliki kapal-kapal selam modern, torpedo dan kapal-kapal permukaan laut.

Selain itu, Rusia memiliki rudal-rudal hipersonik dengan kecepatan tinggi dan mampu menembus sistem-sistem pertahanan yang ada. Misalnya, rudal Kinzhal atau yang dikenal dengan rudal belati yang bisa terbang dengan kecepatan 10 kali lipat suara dan bermanuver selama terbang. 

Rudal belati bisa membawa hulu ledak nuklir atau konvensional menuju sebuah target yang berjarak lebih dari 2.000 kilometer. Ada pula rudal avangard atau rudal garda depan yang bisa terbang dengan kecepatan 20 kali lipat suara dan bisa menjangkau jarak antarbenua.

Lewat seluruh senjata lengkap tersebut, Putin menyatakan tidak ragu untuk melakukan pembalasan apabila Rusia atau sekutu-sekutunya mendapat serangan nuklir.
 

img
Mona Tobing
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan