close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi / Pixabay
icon caption
Ilustrasi / Pixabay
Dunia
Sabtu, 06 April 2019 14:41

WNI tewas dalam proses pembebasan dari kelompok Abu Sayyaf

Hariadin tewas setelah tenggelam di perairan Pulau Simisa, Sulu, pasca-terbebas dari penyanderaan kelompok bersenjata Abu Sayyaf.
swipe

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal menyatakan bahwa pada Jumat (5/4), seorang WNI bernama Hariadin meninggal dalam proses pembebasan penyanderaan di Filipina selatan.

Hariadin tewas setelah tenggelam di perairan Pulau Simisa, Sulu, pasca-terbebas dari penyanderaan kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

"Hariadin bersama WNI sandera lainnya, Heri Ardiansyah, berusaha berenang ke Pulau Bangalao guna menghindari terkena serangan Angkatan Bersenjata Filipina terhadap penyandera," tutur Iqbal seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Alinea.id pada Sabtu (6/4).

Sementara itu, Iqbal menyatakan bahwa Heri Ardiansyah dapat diselamatkan. 

Pemerintah Indonesia, lanjutnya, menyampaikan ungkapan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Kemlu RI telah berkomunikasi dengan keluarga kedua WNI di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan di Sandakan, Malaysia, guna mengabarkan peristiwa tersebut.

"Hari ini Heri Ardiansyah dan jenazah Hariadin telah tiba di pangkalan militer West Mindanao Command (Westmincom) di Zamboanga City untuk diserahterimakan kepada wakil pemerintah Indonesia," jelasnya.

Setelah itu, pemerintah Indonesia akan segera mengurus proses pemulangan.

Iqbal memaparkan bahwa sejak Februari 2019, Divisi 11 militer Filipina yang didukung oleh Tim Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI melakukan operasi pembebasan sandera.

Dalam perkembangan terakhir, kata Iqbal, Abu Sayyaf kini terdesak di Pulau Simisa.

Heri Ardiansyah dan Hariadin diculik bersama seorang warga Malaysia, Jari Abdullah, di perairan Kinatabatangan, Sandakan, Malaysia, pada 5 Desember 2018. Ketiganya diculik oleh Abu Sayyaf saat sedang bekerja di kapal penangkap ikan SN259/4/AF.

Sejak 2016, Abu Sayyaf telah menyandera sebanyak 36 WNI di Filipina selatan. Dari jumlah tersebut, Iqbal mengaku hanya Hariadin yang tidak berhasil dibebaskan dengan selamat.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan