Sedikitnya 12 orang tewas di ibu kota Somalia, Mogadishu, setelah gerilyawan terkait Al Qaeda menyerang sebuah hotel. Seorang perwira intelijen kepada Reuters mengatakan, mereka merebut kendali dalam pengepungan yang masih diperjuangkan pihak berwenang untuk diakhiri.
Para penyerang meledakkan jalan mereka ke Hotel Hayat pada Jumat (19/8) malam dengan dua bom mobil sebelum melepaskan tembakan. Pemberontak al Shabaab Somalia telah mengaku bertanggung jawab atas peristiwa itu.
"Sejauh ini kami telah mengkonfirmasi 12 orang, kebanyakan warga sipil, tewas. Operasi akan selesai tetapi masih berlangsung," kata seorang perwira intelijen, Mohammed.
Ledakan itu mengirimkan gumpalan asap besar ke persimpanga tadi malam. Selain itu, suara tembakan masih terdengar di seluruh ibu kota pada tadi pagi pukul 07.00 waktu setempat.
Saksi mata mengungkapkan, suara ledakan menyela malam itu ketika pasukan pemerintah berusaha merebut kembali kendali hotel dari para militan. Sebagian besar hotel dihancurkan oleh pertempuran.
Serangan awal tadi malam adalah yang terbesar pertama sejak Presiden Hassan Sheikh Mohamud menjabat pada Mei lalu. Kelompok al Shabaab yang terkait dengan al Qaeda mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Al Shabaab telah berjuang untuk menggulingkan pemerintah Somalia selama lebih dari 10 tahun. Ia ingin mendirikan aturannya sendiri berdasarkan interpretasi hukum Islam yang ketat.
Sebagai informasi, Hayat Hotel adalah tempat yang populer dengan anggota parlemen dan pejabat pemerintah lainnya. Tidak ada informasi segera tentang apakah ada di antara mereka yang terperangkap dalam pengepungan.