Tentara di Burkina Faso membunuh 223 warga sipil, termasuk bayi dan banyak anak-anak, dalam serangan di dua desa yang dituduh bekerja sama dengan militan. Ini menjadi insiden kekerasan terburuk yang dilakukan militer dalam satu dekade terakhir.
Human Rights Watch (HRW) dalam sebuah laporan yang diterbitkan kemarin menyebut pembunuhan massal terjadi pada tanggal 25 Februari di desa Nondin dan Soro di bagian utara. Serangan itu juga menewaskan 56 anak-anak.
Organisasi hak asasi manusia tersebut meminta PBB dan Uni Afrika untuk menyediakan penyelidik dan mendukung upaya lokal untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.
“Pembantaian di desa Nondin dan Soro hanyalah pembunuhan massal terbaru terhadap warga sipil yang dilakukan militer Burkina Faso dalam operasi pemberantasan pemberontakan,” kata direktur eksekutif Human Rights Watch Tirana Hassan dalam sebuah pernyataan.
“Bantuan internasional sangat penting untuk mendukung penyelidikan yang kredibel terhadap kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan,” sambungnya.
HRW menyebut pembunuhan massal ini sebagai “salah satu insiden pelecehan militer terburuk” di negara ini dalam hampir satu dekade.
Namun, BBC mengatakan pihak berwenang Burkinabè belum mengomentari laporan tersebut.
Bulan lalu, jaksa penuntut umum Aly Benjamin Coulibaly meminta saksi untuk mengidentifikasi kelompok di balik pembunuhan massal tersebut. Dia menyebutkan jumlah korban tewas awal sebanyak 170 orang.
Penduduk desa yang selamat dari serangan tersebut mengatakan kepada HRW bahwa konvoi militer dengan lebih dari 100 tentara turun ke desa Nondin, sekitar 30 menit setelah pejuang Islam lewat di dekatnya.
Para tentara pergi dari rumah ke rumah, mengusir warga dari rumah mereka. “Mereka kemudian mengumpulkan penduduk desa secara berkelompok sebelum melepaskan tembakan ke arah mereka,” tambah laporan itu, mengutip keterangan saksi dan penyintas.
Mereka tiba di Soro, sekitar 5 km (3 mil) jauhnya, satu jam kemudian, juga berkumpul dan menembaki penduduk desa, tambah korban yang selamat.
Di kedua desa tersebut, tentara juga menembaki orang-orang yang berusaha bersembunyi atau melarikan diri, kata para saksi mata.(morningstaronline,vanguardngr)