close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Yaman / Pixabay
icon caption
Ilustrasi Yaman / Pixabay
Dunia
Senin, 20 Januari 2020 15:52

Serangan rudal tewaskan 83 tentara Yaman

Kementerian Pertahanan Yaman mengklaim bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani.
swipe

Pada Minggu (19/1), sumber militer mengatakan bahwa setidaknya 83 tentara Yaman tewas dan 130 orang lainnya cedera dalam serangan rudal balistik dan pesawat tanpa awak yang diduga dilakukan pemberontak Houthi pada Sabtu (18/1).

Serangan terjadi di sebuah masjid di kamp militer di Provinsi Marib saat salat isya. Peristiwa itu disebut sebagai salah satu agresi paling mematikan sejak perang saudara meletus pada 2014.

Presiden Yaman Abdu Rabbu Mansour Hadi mengutuk serangan tersebut, mencapnya sebagai tindakan terorisme dan pengecut.

"Tindakan memalukan dari militan Houthi mengonfirmasi keengganan mereka untuk mencapai perdamaian. Mereka tidak tahu apa-apa selain kematian, kehancuran, dan menjadi alat Iran di kawasan," kata Presiden Hadi.

Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths mendesak seluruh pihak untuk menghentikan eskalasi.

Kementerian Pertahanan Yaman menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani. Namun, mereka tidak memberikan bukti atau rincian lebih lanjut untuk mendukung klaimnya.

Belum ada klaim tanggung jawab dari Houthi.

Yaman telah terlibat dalam perang saudara selama bertahun-tahun yang mengadu koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil, telah terbunuh dan jutaan lainnya terlantar akibat perang di Yaman. Menurut PBB, konflik di negara itu telah memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (The Guardian dan CNN)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan