Serangan udara yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi telah secara keliru menghantam sebuah kamp pasukan propemerintah Yaman yang tengah bersekutu. Akibatnya 12 tentara tewas. Kejadian ini menurut Associated Press, Sabtu (1/1) telah dikonfirmasi pemerintah Yaman.
Serangan terjadi pada Kamis (30/12) di Provinsi Shabwa. Selain korban tewas, serangan juga melukai setidaknya delapan tentara Yaman, kata para pejabat yang tak mau menyebutkan identitasnya karena mereka tidak berwenang untuk memberi penjelasan kepada media.
Tidak ada komentar langsung dari koalisi pimpinan Arab Saudi, sekutu pasukan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional. Juru Bicara Koalisi, Turki al-Maliki, tidak menanggapi konfirmasi yang diminta oleh berbagai media.
Yaman telah dilanda perang saudara sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran menyerbu Ibu Kota Sanaa dan sebagian besar wilayah Utara negara itu. Pada 2015, koalisi pimpinan Saudi melakukan intervensi untuk menghentikan pemberontak dan mengembalikan pemerintah yang diakui secara internasional. Namun, perang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Di lokasi serangan, beberapa mayat dibakar dan tiga kendaraan militer hancur. Beberapa di antaranya membawa senapan otomatis, kata dua penduduk setempat yang meminta untuk tidak diidentifikasi namanya.
Insiden kebakaran di mana serangan udara koalisi pimpinan Saudi menghantam pasukan angkatan darat sekutu telah terjadi pada beberapa kesempatan selama konflik Yaman. Dalam beberapa bulan terakhir, pertempuran telah meningkat antara Houthi dan pasukan pemerintah Yaman di sekitar pusat kota Marib dan kota pesisir Hodeida. Koalisi juga telah meningkatkan serangan udara di Sanaa dan daerah-daerah yang dikuasai pemberontak lainnya di Yaman dalam beberapa pekan terakhir.