Pada Senin (28/1), Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Donald Trump telah menerima undangan Ketua DPR Nancy Pelosi untuk memberikan pidato kenegaraan pada 5 Februari 2019.
"Ketika saya menyurati Anda (Trump) pada 23 Januari, saya menyatakan bahwa kita harus bekerja sama untuk menentukan tanggal untuk menjadwalkan pidato kenegaraan ketika pemerintah telah dibuka kembali," kata Pelosi dalam suratnya. "Dalam percakapan kami hari ini, kami menyepakati tanggal 5 Februari."
"Karena itu, saya mengundang Anda untuk menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan Sesi Gabungan Kongres pada 5 Februari 2019 di Dewan Perwakilan," lanjutnya.
Pada Senin malam, Trump merespons dan menerima undangan Pelosi.
"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menerimanya," tulis Trump dalam surat balasannya. "Kita memiliki kisah hebat untuk diceritakan dan tujuan-tujuan besar untuk dicapai."
Seorang ajudan Pelosi mengatakan bahwa sang ketua DPR lah yang menelepon Trump pada Senin.
Pidato kenegaraan tersebut menjadi menjadi bagian dari perselisihan dalam negosiasi terkait penutupan pemerintahan atau government shutdown yang berakhir pada Jumat (25/1).
Pelosi awalnya mengundang Trump untuk menyampaikan pidatonya pada Selasa (29/1). Tetapi, pidato itu terpaksa ditunda karena alasan keamanan di tengah penutupan pemerintahan.
Kemudian Trump merespons penundaan tersebut dengan membatalkan penggunaan pesawat militer untuk kunjungan Pelosi ke luar negeri.
Presiden Trump akhirnya menyetujui permintaan Pelosi dan sepakat untuk menjadwal ulang pidato kenegaraan setelah shutdown telah berakhir.
Perjanjian untuk mengakhiri shutdown pada Jumat, membuka kembali pemerintah selama tiga minggu. Sementara negosiator Kongres bekerja untuk melihat apakah ada resolusi yang dapat dicapai terkait dengan keamanan perbatasan, masalah imigrasi, dan janji kampanye Trump untuk dinding perbatasan antara AS dan Meksiko.