Amerika Serikat (AS) sudah diisolasi oleh anggota aliansinya sendiri di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) akibat banyak kebijakan luar negeri Presiden Donald Trump yang berbuah kekecewaan dan kecaman.
Trump kini pelan-pelan mulai menjauhi mitra koalisinya. Ambisi untuk mewujudkan aliansi dengan Rusia pun siap diwujudkan. Itu seiring dengan terungkapnya rencana pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang direncanakan pada Juli di negara ketiga.
Detail mengenai konferensi tingkat tinggi (KTT) tersebut sedang didiskusikan antara penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, dengan Putin.
Helsinki, ibu kota Finlandia, dipertimbangkan untuk menjadi lokasi pertemuan kedua pemimpin. Sedangkan Trump mengungkapkan Wina, Austria, juga menjadi opsi terbuka lainnya.
“Sepertinya kita akan bertemu di tempat yang tidak jauh. Seperti yang saya katakan sejak hari pertama menjabat, bersama dengan Rusia dan China, semuanya akan baik-baik saja,” kata Trump dilansir CNN pada Kamis (28/6). “Itu baik untuk dunia, baik untuk kita, dan baik untuk semua orang,” imbuhnya.
Prospek pertemuan dengan Putin terungkap setelah percakapan melalui telepon pada Maret lalu, ketika Trump mengucapkan selamat kepada Putin atas kemenangannya pada pemilu presiden. Banyak pihak khawatir upaya mengisolasi Moskow atas aktivitas yang memicu destabilisasi di Crimea dan Eropa akan dimentahkan oleh Trump.
Namun Bolton menegaskan, perundingan dengan Moskow akan menguntungkan dunia. “Baik Trump dan Putin akan mencari solusi konstruktif,” ujarnya. Dia mengungkapkan, pertemuan antara Trump-Putin adalah hal biasa. Buktinya, banyak pemimpin Eropa juga bertemu dengan Putin untuk menyelesaikan banyak perbedaan.
Trump akan berkunjung ke Eropa pada petengahan Juli untuk menghadiri konferensi NATO di Brussels, Belgia. Dia juga akan berkunjung ke Inggris. Trump menegaskan kalau pertemuan dengan Putin akan berlangsung setelah lawatan tersebut.