Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi meminta kepada semua pihak untuk menahan diri dan mencegah terjadinya eskalasi memburuknya situasi di Suriah.
"Sejak Minggu lalu, Indonesia terus memantau situasi di Suriah karena masih ada ribuan WNI yang tinggal di negara tersebut," ujar Retno LP Marsudi usai peluncuran aplikasi "Safe Travel" di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (14/4).
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Retno untuk merespons koalisi Amerika Serikat, Prancis dan Inggris yang melancarkan serangan militer ke Suriah pada Sabtu (14/4).
Retno terus melakukan komunikasi dengan Duta Besar Indonesia di Ibu Kota Damaskus, Suriah, dan yang lainnya.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan Warga negara Indonesia.
"Selain melakukan komunikasi dengan Dubes Indonesia di Suriah. Saya sudah melakukan komunikasi dengan Dubes Indonesia lainnya di wilayah Timur Tengah maupun Eropa," kata dia.
Ia menegaskan, keselamatan dan keamanan Warga negara Indonesia menjadi prioritas saat ini.
"Saya tidak ingin ada korban dari WNI terkait situasi di Suriah," tegas Retno.
Selain itu, Indonesia menegaskan kepada semua pihak untuk menghormati nilai dan hukum internasional, khususnya piagam PBB mengenai keamanan dan perdamaian internasional.
"Prinsip-prinsip hukum internasional harus dikedepankan dalam merespons serangan militer tersebut," kata Retno.