Museum Nasional Thailand menggelar upacara penyambutan untuk dua patung kuno yang dikembalikan dari koleksi Museum Seni Metropolitan New York. Patung itu diselundupkan dari Thailand oleh seorang kolektor barang antik Inggris dan diperdagangkan lewat pasar gelap.
Kedua benda tersebut – patung perunggu tinggi yang disebut Siwa Berdiri atau Anak Emas dan patung lebih kecil bernama Perempuan Berlutut – diperkirakan berusia sekitar 1.000 tahun.
Pemulangan karya seni terbaru ini terjadi ketika banyak museum di Amerika Serikat dan Eropa menghitung koleksi yang berisi benda-benda yang dijarah dari Asia, Afrika, dan tempat lain selama berabad-abad kolonialisme atau masa pergolakan.
Museum Metropolitan telah mengumumkan pada bulan Desember lalu bahwa mereka akan mengembalikan lebih dari selusin artefak ke Thailand dan Kamboja. Sejumlah artefak tersebut dikaitkan dengan mendiang Douglas Latchford, seorang pedagang dan kolektor seni, yang dituduh menjalankan jejaring penyelundupan barang antik yang sangat besar di Asia Tenggara.
Dia didakwa di Amerika Serikat pada tahun 2019 karena diduga mengatur skema jangka panjang untuk menjual barang antik Kamboja yang dijarah ke pasar seni internasional. Latchford, yang meninggal setahun kemudian, membantah terlibat dalam penyelundupan.
Berbicara pada upacara hari Selasa (21/5), kurator seni Asia dan Asia Tenggara di Museum Metropolitan, John Guy, menyebut karya-karya yang dikembalikan tersebut sebagai mahakarya yang tak tertandingi pada masanya. Ia mengatakan penyerahan tersebut adalah momen yang sangat berarti untuk mengakui pentingnya seni budaya Thailand di dunia.
“Met (Museum Metropolitan) memprakarsai pengembalian kedua benda tersebut setelah meninjau informasi dan menetapkan bahwa karya tersebut benar milik Kerajaan Thailand,” ujarnya dikutip AP News.
“Pengembalian ini menyusul peluncuran Metropolitan’s Cultural Property Initiative tahun lalu, sebuah inisiatif yang didorong oleh komitmen Met terhadap pengumpulan barang antik secara bertanggung jawab dan pengelolaan bersama atas warisan budaya dunia,” kata Guy kepada audiensnya di Bangkok.
Dilansir TIME, kembalinya Anak Emas dan Perempuan Berlutut, patung yang terkait dengan tersangka penyelundup yang sama, disambut baik oleh Menteri Kebudayaan Thailand Sudawan Wangsuphakijkosol serta Duta Besar AS untuk Thailand Robert F. Godec, yang menggambarkan patung-patung tersebut sebagai “simbol warisan yang kaya Thailand.”(apnews,time)