Israel menembak jatuh sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza pada Senin (18/4) waktu setempat, demikian kata militer Israel. Ini merupakan serangan pertama dalam beberapa bulan ketika ketegangan atas tempat suci Yerusalem memicu retorika pro-Palestina yang marah.
Tidak ada faksi Gaza yang mengaku bertanggung jawab atas peluncuran roket itu, menyusul peringatan oleh kelompok Islam Hamas yang menyebutkan akan melakukan pembalasan atas tindakan Israel di sekitar kompleks masjid Al Aqsa.
Dalam beberapa jam, serangan udara Israel menghantam sejumlah tempat yang digunakan oleh Hamas dan faksi Gaza lainnya, kata sumber-sumber Palestina. Militer mengatakan satu target adalah lokasi pembuatan senjata. Namun, tidak ada yang terluka.
Sejak Jumat (15/4), Al Aqsa -juga dihormati oleh orang Yahudi sebagai sisa dari dua kuil kuno-telah menyaksikan konfrontasi antara pelempar batu Palestina dan polisi antihuru hara Israel.
Warga Palestina menuduh Israel melanggar batas di Al Aqsa selama bulan suci Ramadan. Namun Israel mengatakan, pengunjuk rasa Palestina berusaha mengganggu ibadah umat muslim untuk tujuan politik dan untuk mencegah kunjungan orang Yahudi, yang merayakan Paskah.
Ketegangan memperumit hubungan keamanan Israel dengan Yordania.
Raja Yordania Abdullah mengatakan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa kebijakan Israel terhadap Al Aqsa "sangat merusak" peluang untuk berdamai dengan Palestina. Yordania juga memanggil penjabat duta besar Israel.
Sementara Perdana Menteri Yordania Bisher al-Khasawneh mengatakan kepada parlemen, "Saya harus memuji mereka yang melemparkan batu ke semua Zionis yang menodai masjid Al Aqsa dengan perlindungan pemerintah pendudukan Israel."
Di sisi lain, polisi setempat melaporkan, beberapa penumpang terluka ketika bus Israel yang mereka tumpangi ke Kota Tua Yerusalem dilempari batu oleh warga Palestina pada Minggu (17/4). Polisi itu menambahkan bahwa pengunjuk rasa Al Aqsa telah menimbun batu untuk serangan terhadap pengunjung dan polisi Yahudi.
Setidaknya 152 warga Palestina dan delapan polisi terluka di sekitar Al Aqsa selama konfrontasi pada Jumat, kata petugas medis.
"Saya melihat dengan berat pernyataan yang menyalahkan Israel atas kekerasan yang kami alami. Beberapa melakukan pelemparan batu," kata Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dalam pernyataan video yang dikeluarkan setelah pernyataan televisi al-Khasawneh.
"Ini menjadi hadiah bagi para penghasut, Hamas yang paling utama, yang mencoba menyulut kekerasan di sini di Yerusalem," katanya.
Di Washington, Departemen Luar Negeri mengatakan para pejabat AS terlibat dalam panggilan telepon dengan perwakilan Israel, Palestina dan Arab selama akhir pekan dalam upaya untuk mencegah eskalasi ketegangan Yerusalem.