Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengundurkan diri. Keputusan ini Ia ambil setelah skandalnya dengan asistennya terbongkar.
Hancock kedapatan mencium dan memeluk asistennya tersebut di kantornya. Skandal ini memicu kemarahan para kolega dan publik. Dikutip dari Global News, tabloid Sun memuat gambar-gambar dari CCTV yang menunjukkan Hancock dan seorang asisten seniornya, Gina Coladengelo berciuman di sebuah ruangan di Departemen Kesehatan.
Dikatakan, gambar CCTV diambil 6 - 11 Mei sebelum aturan penguncian (lock down) dilonggarkan untuk memungkinkan kontak fisik termasuk pelukan atau rangkulan dengan orang-orang di luar rumah sendiri.
Bukan hanya melanggar norma sosial, karena Hancock telah beristri, adegan itu menunjukkan Ia melanggar peraturan pembatasan sosial yang diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Hancock mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa Ia mengakui telah melakukan kesalahan dengan melanggar pedoman jarak sosial dalam situasi pandemi.
"Saya telah mengecewakan orang dan saya sangat menyesal," katanya. "Saya tetap fokus bekerja untuk mengeluarkan negara dari pandemi ini, dan akan berterima kasih atas privasi untuk keluarga saya dalam masalah pribadi ini."
Perdana Menteri Boris Johnson sebenarnya mendukung Hancock, tetapi oposisi utama Partai Buruh mengatakan dia harus dipecat karena melanggar jarak sosial dan juga etika sebagai pegawai pemerintah.
Hancock dan Gina adalah teman sejak mereka sama-sama kuliah di Universitas Oxford pada akhir 1990-an.
"Jika Matt Hancock diam-diam memiliki hubungan dengan seorang penasihat di kantornya - yang dia tunjuk secara pribadi untuk peran yang didanai pembayar pajak - itu adalah penyalahgunaan kekuasaan yang terang-terangan dan konflik kepentingan yang jelas," kata ketua Partai Buruh Anneliese Dodds.
“Posisinya sangat tidak bisa dipertahankan. Boris Johnson harus memecatnya.”
Juru bicara Johnson Jamie Davies mengatakan perdana menteri memiliki kepercayaan penuh pada Hancock.
"Perdana menteri telah menerima permintaan maaf menteri kesehatan dan menganggap masalah ini selesai," katanya. "Dia dan seluruh pemerintah tetap fokus untuk terus mengatasi pandemi."
Davies mengatakan "penunjukan mengikuti semua prosedur yang benar." Asisten itu dipekerjakan tahun lalu sebagai penasihat yang tidak dibayar dan tahun ini menjadi direktur non-eksekutif di Departemen Kesehatan. Ia mendapat bayaran US$ 21.000 setahun.
Pemerintah Konservatif Johnson telah dicap sebagai "chumocracy" oleh para kritikus karena mempekerjakan penasihat dan kontraktor khusus dari luar pegawai negeri sipil tanpa tingkat pengawasan yang lama.
Departemen Hancock telah dituduh mengabaikan dalam memberikan kontrak terkait aturan pengadaan peralatan pelindung dan kebutuhan medis lainnya. Hancock dituduh lebih sering memberikan proyek kepada pihak yang memiliki kedekatan dengannya. Hancock berkilah bahwa Ia membutuhkan pasokan yang cepat untuk mengatasi Covid-19.
Hancock telah menghadapi tekanan selama berminggu-minggu sejak mantan pembantu utama perdana menteri, Dominic Cummings, menuduhnya merusak respons pemerintah terhadap pandemi. Cummings, yang sekarang menjadi kritikus terhadap pemerintah, mengatakan kepada anggota parlemen bulan lalu bahwa Hancock seharusnya dipecat karena dugaan kebohongan dan kegagalannya mengatasi pandemi.
Sementara itu dikabarkan, mantan kanselir dan sekretaris dalam negeri Sajid Javid akan menggantikan Matt Hancock sebagai Menteri Kesehatan Inggris. Hal ini dikabarkan 90 menit berselang setelah pengunduran diri Hancock diterima. Pihak Downing Street 10, atau kantor eksekutif Perdana Menteri Inggris, mengumumkan hal tersebut.
"Ratu sudah memberi restunya untuk menyetujuinya pengangkatan Sajid Javid sebagai Menteri Kesehatan dan Sosial,"