Kepala Lembaga Anti-Korupsi Malaysia mengatakan pada Selasa (22/5), sejumlah saksi hilang dan ia mendapat ancaman pembunuhan. Ancaman itu mengalir sejak ia melakukan penyelidikan atas skandal keuangan yang membelit mantan Perdana Menteri Najib Razak pada 2015.
"Saya diancam akan ditembak, diminta pensiun dini, cuti lebih awal, dan ditarik ke departemen pelatihan," kata Mohd Shukri Abdull, dilansir Antara. Ia juga menerima selongsong peluru di kediamannya.
Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) memang telah membuka kembali penyelidikan terhadap aliran uang mencurigakan ke rekening bank Najib dari SRC International, bekas bagian 1Malaysia Development Berhad (1MDB), dana negara di jantung skandal itu.
Najib tiba di markas MACC pada Selasa pagi, untuk memberikan pernyataan tentang transfer dana mencurigakan sebesar US$10,6 juta ke rekeningnya. Jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari miliaran dollar AS yang diduga dikorupsi dari pengelola dana pensiun nasional 1MDB.
Skandal yang menimpa pemerintahan Malaysia selama tiga tahun terakhir itu membuat Najib keok dalam pemilu 9 Mei lalu. Kekalahan Najib merupakan guncangan bagi dunia politik Malaysia, karena menjadi kekalahan pertama bagi koalisi yang memerintah di negara Asia Tenggara tersebut, sejak merdeka pada 1957.
Pemimpin baru Malaysia, Mahathir Mohamad (92) dalam hal ini, harus keluar dari masa pensiun untuk bergabung dengan kelompok oposisi, demi mengalahkan mantan muridnya--memutuskan untuk kembali membuka penyelidikan 1MDB dan berjanji untuk mengembalikan uang negara yang hilang.
Sejak tidak lagi berkuasa, Najib beserta istrinya yang dikenal gila belanja, Rosmah Mansor, tidak bisa lagi meninggalkan Malaysia. Selain itu rumah serta properti lainnya juga digeledah polisi.
Terus membantah
Najib sendiri telah berulang kali membantah telah melakukan tindakan pelanggaran hukum sejak skandal 1MDB mencuat pada 2015 lalu. Dia juga harus mengganti sejumlah pejabat MACC dan jaksa agung untuk menghentikan penyelidikan pertama skandal 1MDB.
Najib mengatakan, dana sebesar US$681 juta yang didepositokan ke rekening pribadinya merupakan sumbangan dari seorang keluarga kerajaan Arab Saudi. Ini sekaligus membantah dugaan kalau uang tersebut berasal dari 1MDB.
SRC dibentuk pada 2011 oleh pemerintahan Najib sebagai lembaga investasi asing di bidang energi dengan menggunakan uang negara. Lembaga awalnya adalah sebuah unit di bawah 1MDB, yang kemudian dipindah di bawah otoritas Kementerian Keuangan pada 2012.
MACC bisa melacak jejak uang dari SRC karena transaksinya dilakukan melalui entitas Malaysia, sementara transfer 1MDB lainnya melalui bank asing.
Untuk menginvestigasi 1MDB, pemerintahan baru pada Senin membentuk satuan tugas khusus yang terdiri dari anggota MACC, kepolisian, dan bank sentral, untuk menjalin kerja sama dengan badan penegak hukum Amerika Serikat, Swiss, Singapura, Kanada, dan negara-negara terkait lainnya. Pada Selasa, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengaku akan terus menginvestigasi 1MDB dan akan bekerja sama dengan otoritas Malaysia.
"Kami berkomitmen Amerika Serikat dan sistem finansialnya tidak terancam oleh individu-individu korup dan para kleptokrat yang ingin menyembunyikan uang haramnya," kata juru bicara Departemen Kehakiman Amerika Serikat dalam pernyataan tertulis kepada Reuters.
Pemerintah Amerika Serikat sudah mengajukan gugatan penyitaan pada 2016 dan 2017 lalu untuk mengembalikan aset senilai US$1,7 miliar yang diduga dikorupsi dari 1MDB.
Gugatan ini menilai, uang senilai lebih dariUS$4,5 miliar telah dicuci dari 1MDB melalui sebuah jaringan perusahaan cangkang di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain.