close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (25/4). Alinea.id/Valerie Dante
icon caption
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (25/4). Alinea.id/Valerie Dante
Dunia
Kamis, 25 April 2019 16:36

Soal Belt and Road Initiative China, Indonesia punya 3 prinsip

Prinsip Indonesia ini akan ditegaskan oleh Wapres JK dalam Belt and Road Initiative (BRI) Forum for International Cooperation di Beijing.
swipe

Pada 26-27 April, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bersama dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan hadir di "Belt and Road Initiative (BRI) Forum for International Cooperation" di Beijing, China.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir atau yang akrab disapa Tata mengatakan bahwa dalam sesi ketiga forum tersebut, Wapres JK akan menyampaikan pernyataan mengenai prinsip yang Indonesia pegang dalam menyikapi BRI.

"Konteks kerja sama Indonesia dalam BRI sedikit berbeda dengan negara-negara lain yang sudah mengadopsi kebijakan itu. Wapres JK akan menyampaikan sejumlah prinsip penting yang Indonesia pegang terkait BRI," tutur Tata dalam konferensi pers di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (25/4).

Prinsip pertama, Indonesia menginginkan agar proyek yang dibangun dalam konteks kerja sama BRI sebagai proyek yang bersinergi dengan pembangunan nasional.

"Jadi, proyek hasil kerja sama BRI itu akan menjadi kepentingan nasional dan bermanfaat bagi Indonesia. Bukan kepentingan negara lain," jelasnya.

Kedua, untuk menghindari beban utang yang berpotensi timbul dari proyek hasil kerja sama BRI, Indonesia menekankan proyek-proyek yang akan dilakukan harus dijalankan antar sektor swasta.

"Indonesia ingin kerja samanya nanti bersifat business to business (B2B) sehingga bebannya kepada sektor swasta, bukan negara," lanjutnya.

Ketiga, Indonesia ingin agar isu lingkungan menjadi bagian integral dalam isu BRI, menekankan bahwa proyek BRI di dalam negeri harus memanfaatkan tenaga kerja Indonesia dan memiliki transfer teknologi.

Tata menyampaikan, karena prinsip dan kriteria yang Indonesia usung, maka program dan proyek dalam konteks kerja sama BRI kini masih dalam proses perundingan. Menurutnya, sudah ada beberapa proyek yang dibahas tapi belum terlaksana.

"Saya belum bisa menyampaikan detail proyek apa yang sudah jalan karena belum ada yang benar-benar terlaksana. Semuanya masih dalam proses pembahasan," kata Tata. "Dalam forum BRI nanti Wapres JK juga direncanakan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden China."

Lebih lanjut lagi, Tata menuturkan BRI Forum nanti akan menghasilkan komunike bersama yang bertema "Belt and Road Cooperation: Shaping a Brighter & Shared Future."

Komunike itu akan mencakup area kerja sama dalam bidang kebijakan, mendorong konektivitas infrastruktur, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, memperkuat kerja sama praktis, dan meningkatkan hubungan people to people.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan