close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Getty Images
icon caption
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Getty Images
Dunia
Kamis, 21 Oktober 2021 08:14

Soal rudal hipersonik China, Joe Biden: Saya khawatir

Gedung Putih telah menyuarakan keprihatinan tentang teknologi rudal hipersonik China.
swipe

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Rabu (20/10), mengaku prihatin dengan rudal hipersonik China, beberapa hari setelah laporan media bahwa Beijing telah menguji senjata luncur hipersonik berkemampuan nuklir.

Ditanya wartawan saat dia menaiki Air Force One untuk perjalanan ke Pennsylvania, dia khawatir tentang rudal hipersonik China, Biden berkata, "Ya."

Senjata hipersonik bergerak di atmosfer atas dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 kph (3.853 mph).

Financial Times mengatakan, pada akhir pekan China telah menguji senjata pada bulan Agustus yang terbang melalui ruang angkasa dan mengelilingi dunia sebelum meluncur ke bawah menuju target. Kementerian Luar Negeri China membantah laporan itu.

Uji coba tersebut dilakukan saat AS dan para pesaing globalnya mempercepat langkah mereka membangun senjata hipersonik atau generasi senjata berikutnya yang merampas waktu reaksi serta mekanisme kekalahan tradisional musuh.

"Senjata hipersonik adalah pengubah permainan strategis dengan potensi berbahaya untuk secara fundamental merusak stabilitas strategis seperti yang kita ketahui," kata Senator Angus King, dari Maine pada hari Senin (18/10), menambahkan bahwa "AS tidak dapat ketinggalan dalam perkembangan ini atau membiarkan kemajuan para pesaing kita."

Gedung Putih telah menyuarakan keprihatinan tentang teknologi rudal hipersonik China melalui "saluran diplomatik," kata juru bicara Jen Psaki kepada wartawan pada hari Rabu (20/10).

Pada September 2021, Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan Pentagon berhasil menguji senjata hipersonik yang mampu melaju lebih cepat dari lima kali kecepatan suara. 

Itu adalah tes pertama yang berhasil dari kelas senjata sejak 2013.Perusahaan seperti Lockheed Martin (LMT.N) dan Raytheon Technologies (RTX.N) bekerja untuk sama untuk mengembangkan kemampuan senjata hipersonik AS.

Senjata hipersonik adalah "senjata mimpi buruk" yang potensial, kata King. "Implikasi dari senjata yang sedang dikembangkan oleh China atau Rusia ini bisa menjadi bencana besar." (Sumber: reuters)

img
Elmo Julianto
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan