Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence membatalkan rencana pertemuannya dengan pemimpin Kepulauan Solomon untuk membahas kemitraan pembangunan setelah negara kepulauan itu memutus hubungan dengan Taiwan dan beralih ke China. Kabar ini disampaikan seorang pejabat senior AS pada Selasa (18/9).
Kepulauan Solomon adalah negara keenam yang beralih kesetiaan ke China sejak 2016. Taiwan menuding Tiongkok berusaha ikut campur dalam pemilu mendatang.
Menurut pejabat AS tersebut, pada Juli, PM Solomon Manasseh Sogavare telah meminta untuk bertemu Pence. Pertemuan rencananya akan berlangsung bulan ini di sela-sela Sidang Umum PBB di New York atau sesudahnya di Washington.
"Tetapi keputusan Kepulauan Solomon untuk mengubah pengakuan diplomatiknya dari Taiwan ke Tiongkok memiliki konsekuensi. Mereka melukai sebuah hubungan yang kuat secara historis dengan melakukan hal tersebut," ujar pejabat AS tersebut.
"Ini merupakan kemunduran, dan memprioritaskan keuntungan jangka pendek dengan China atas komitmen jangka panjang dengan AS."
Setelah melakukan pembicaraan telepon dengan Pence, Sogavare mengiriminya sepucuk surat, mengatakan bahwa dia cenderung memilih untuk meminta kabinetnya menunda keputusan terkait relasi dengan Taiwan sampai akhir tahun ini.
Dalam suratnya, Sogavare menekankan bahwa dia membutuhkan bantuan dari AS, Australia, Selandia Baru, Jepang dan Taiwan untuk mengembangkan infrastruktur. Itu merupakan persoalan dalam negeri yang kritis bagi pemerintahannya.
"Ini adalah salah satu agenda yang berpotensi untuk memecah kabinet dan menyebabkan pemerintah jatuh," kata Sogava dalam suratnya.
Negeri Paman Sam yang memiliki hubungan penuh dengan China, menjunjung tinggi apa yang disebut sebagai kebijakan "Satu China", mengakui Beijing bukan Taipei. Namun, AS terikat oleh Taiwan Relations Act (TRA), yang salah satu poinnya adalah menyediakan persenjataan bagi Taiwan untuk kepentingan defensif.
Di lain sisi, hubungan AS dan China diwarnai ketegangan terkait sejumlah isu, termasuk perang dagang.
Wapres Pence, sebelumnya telah mengkritik China atas praktik pinjaman yang disebutnya "perangkap utang" kepada negara-negara kecil.
"Negara-negara yang menjalin hubungan lebih dekat dengan China terutama karena harapan ... bahwa langkah seperti itu akan merangsang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur sering menemukan diri mereka terpuruk dalam jangka panjang," kata pejabat AS tersebut kepada Reuters.
Setelah keputusan Kepulauan Solomon, Taiwan praktis hanya memiliki hubungan formal dengan 16 negara. Mayoritas mereka adalah negara-negara kecil dan kurang berkembang di Amerika Tengah dan Pasifik.
Solomon, mantan protektorat Inggris yang merupakan rumah bagi sekitar 600.000 orang, telah menjadi negara Pasifik terbesar yang sebelumnya mendukung Taiwan.
Sementara itu, China pada Selasa mengatakan bahwa dengan memilih Beijing, Solomon akan memiliki peluang pengembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
China telah menawarkan dana pembangunan US$8,5 juta kepada Solomon sebelum negara itu mengubah kebijakan luar negerinya.
