Petenis Novak Djokovic didesak oleh pemerintah Spanyol untuk mau divaksin Covid-19. Dia seharusnya memberikan contoh bagi warga dunia dan Spanyol pada khususnya agar mau divaksin Covid-19.
Di Spanyol sendiri, vaksinasi tidak bersifat wajib. Namun, Djokovic harus menerima vaksin sebelum diperbolehkan bertanding di Spanyol seperti di Barcelona Open.
Juru Bicara Pemerintah Spanyol Isabel Rodriguez menyebutkan, pengaruh olahragawan bagi gaya hidup masyarakat Spanyol sangat besar.
Apalagi Djokovic diketahui melakukan perjalanan secara teratur ke negara tersebut, di mana dia memiliki sebuah rumah di resor selatan Marbella. Dia menghabiskan beberapa hari di sana pada akhir Desember dan awal Januari untuk berlatih.
"Apa yang harus dilakukan Djokovic adalah mendapatkan vaksinasi, hal yang paling masuk akal," kata Rodriguez seperti dikutip Reuters, Rabu (19/1). Rodriguez sempat menyebutkan nama Rafael Nadal, pesaing berat Djokovic di arena tenis dunia yang telah memberikan contoh baik dengan mau divaksinasi.
Meskipun vaksinasi tidak wajib di Spanyol, namun tingkat vaksinasi mereka menjadi salah satu yang tertinggi di Eropa. Aturan Spanyol saat ini mengharuskan orang untuk menunjukkan sertifikat vaksin, tes PCR negatif atau sertifikat telah pulih dari Covid-19 untuk memasuki negara itu. Turnamen tenis terdekat adalah Mutua Madrid Open yang akan berlangsung mulai 26 April. Jika Djokovic ingin bersaing di sana, dia harus mendapatkan vaksinasi.
Sebelumnya, Komite Olahraga Prancis mengatakan Djokovic akan dilarang bermain di Prancis Open pada Mei karena aturan vaksinasi. Saat ini Djokovic sedang berada di negara asalnya, Serbia, di mana dia tetap disambut layaknya pahlawan.
Petenis nomor satu dunia itu dideportasi dari Australia pada Minggu (17/1) menjelang Australia Open, setelah memasuki negara itu tanpa bukti vaksinasi namun gagal menunjukkan dokumen pengecualian medis.