KOREA Selatan memprediksi rival utamanya, Korea Utara bakal melancarkan uji coba peluncuran misil atau tes nuklir pada pekan depan, bertepatan dengan konferensi Partai Komunis Cina ke-19. Itu dilakukan sebagai bentuk protes Pyongyang terhadap Beijing yang kini terus menekan Korut.
Korut menyiapkan penembakan 30 roket sebagai bentuk kemarahan pemimpin mereka, Kim Jong-un, atas sanksi PBB yang juga diberlakukan oleh Cina. Pyongyang sudah mengirimkan 30 rudal scud dari Hwangju ke Nampo, di barat negara itu. Nampo merupakan lokasi peluncuran roket dan terdapat galangan kapal militer.
Misil itu juga bisa mencapai wilayah Cina. Tapi, Pyongyang lebih memilih mengarahkan misil itu ke Laut Kuning yang berada di Samudra Pasifik bagian barat berbatasan antara semenanjung Korea dan Cina.
Pesan yang ingin disampaikan Korut kepada Presiden Cina Xi Jinping adalah Pyongyang masih memiliki kekuatan yang tak bisa dikalahkan. Korut memang masih menjadi ancaman Perang Dunia III dengan serangan uji coba nuklir dan peluncuran misil.
Berbicara di Seoul, Korsel, pada hari ini , Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengungkapkan bahwa para pejabat Korsel sangat khawatir jika Korut ingin mempermalukan Cina dalam konferensi yang digelar setiap lima tahun itu.
“Ada indikasi kalau perilaku Korut itu ingin melakukan uji coba ilegal bersamaan dengan China yang ingin menunjukkan kepada panggung dunia,” ungkap Bishop dilansir Sky News.
Dalam pandangan mantan diplomat AS John Bolton, dunia memiliki dua pilihan untuk menyelesaikan konflik di Semenanjung Korea. “Kita menghancurkan rezim Kim Jong-un atau memusnahkan senjata nuklir,” kata Bolton dilansir Express.