Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha didenda pada Senin (26/4), karena tidak mengenakan masker di depan umum saat menghadiri pertemuan di Gedung Pemerintah untuk membahas situasi Covid-19 di dalam negeri.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, Prayut menjelaskan bagaimana pemerintahnya mendorong untuk mengamankan lebih banyak pasokan vaksin Covid-19 dan melampirkan foto pada pertemuan tersebut.
Foto tersebut menunjukkan PM Prayut di meja dengan beberapa penasihatnya.
Mengenakan masker kini merupakan aturan yang wajib dilakukan di ruang publik di 49 provinsi dan ibu kota Thailand.
Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang telah mengingatkan warga untuk memakai masker mereka dengan benar mulai Senin atau berisiko didenda hingga 20.000 baht (US$640).
Menyusul kritik yang meluas terhadap Prayut, Aswin menyatakan bahwa sang perdana menteri telah didenda US$ 190 karena gagal mematuhi aturan.
"Setelah pertemuan tersebut, perdana menteri meminta saya sebagai Gubernur Bangkok untuk menyelidiki apakah kasus tersebut merupakan pelanggaran. Saya memberitahu dia bahwa tindakannya melanggar peraturan yang memerintahkan orang-orang di Bangkok untuk memakai masker bedah atau masker kain kapan pun mereka meninggalkan kediamannya," jelas Aswin.
PM Prayut pun setuju untuk didenda.
Unggahan PM Prayut tentang pertemuan dengan penasihatnya telah dihapus dan di-posting ulang, kini tanpa foto yang menunjukkan dia tanpa masker.
Insiden itu terjadi di tengah gelombang terbaru wabah Covid-19 di Thailand yang telah menginfeksi lebih dari 28.000 orang dan menewaskan 54 orang sejak awal April.
Pandemik telah menyebar dari klub malam, pesta, dan konser sejak awal bulan ini. Menyusul lonjakan kasus baru-baru ini, pemerintah Thailand memerintahkan penutupan sementara klub malam, pub, dan bar di seluruh negeri, bersama dengan tindakan lain untuk mengendalikan penyebaran virus.
Di zona berisiko tinggi seperti Bangkok, berbagai tindakan telah diterapkan, termasuk larangan beberapa kegiatan dan penutupan sejumlah tempat untuk membatasi pergerakan orang dan mengurangi risiko infeksi.
Tempat malam seperti pub, bar, dan panti pijat akan ditutup sementara setidaknya selama 14 hari. Sekolah dan universitas juga ditutup.
Pada Senin, Prayut mengatakan bahwa pemerintah Thailand bertujuan untuk memberikan setidaknya 300.000 dosis vaksin per hari untuk meraih target 50 juta orang divaksinasi pada 2021. Pemerintah juga akan berusaha mengamankan lebih banyak vaksin Covid-19 dengan tujuan mendapatkan 10 juta hingga 15 juta dosis per bulan.