Taliban dengan keras mengutuk serangan bom bunuh diri di Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai, Afghanistan, yang terjadi pada Kamis (26/8).
"Menargetkan warga sipil tak berdosa adalah tindakan terorisme yang harus dikutuk seluruh dunia," kata seorang pejabat Taliban kepada stasiun televisi Turki pada Kamis malam.
Bom kembar mematikan di luar Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai Afghanistan menewaskan sedikitnya 60 orang.
"Afghanistan tidak akan melihat lagi serangan teroris setelah pasukan asing pergi," tambah pejabat tersebut.
Pentagon mengonfirmasi dua ledakan terpisah terjadi di dekat bandara Kabul, dengan satu ledakan terjadi di Abbey Gate dan satu lagi menargetkan Hotel Baron di dekatnya.
"Kami dapat memastikan bahwa ledakan di Abbey Gate adalah hasil dari serangan kompleks yang mengakibatkan sejumlah korban Amerika Serikat dan warga sipil. Kami juga dapat mengonfirmasi setidaknya satu ledakan lain di atau dekat Hotel Baron, tidak jauh dari Abbey Gate. Kami akan terus memperbarui informasi," kata juru bicara Pentagon John Kirby.
Pejabat AS lainnya juga mengatakan bahwa serangan di luar bandara Kabul diyakini telah dilakukan oleh kelompok teror ISIS.
Pentagon mengatakan dapat mengonfirmasi ada korban tetapi tidak memberikan angka, menambahkan bahwa mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat.
Pejabat AS lainnya mengatakan ledakan itu disebabkan oleh bom bunuh diri.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk peristiwa tersebut, menyebutnya sebagai serangan teroris yang menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil.
"Insiden ini menggarisbawahi ketidakstabilan situasi di lapangan di Afghanistan, tetapi juga memperkuat tekad kami saat kami terus memberikan bantuan mendesak di seluruh negeri untuk mendukung rakyat Afghanistan," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan.
Dia menambahkan bahwa sejauh yang ini, tidak ada korban di antara staf PBB.
Kepala NATO Jens Stoltenberg juga mengutuk serangan bom bunuh diri kembar tersebut sebagai serangan teroris yang mengerikan yang menargetkan warga Afghanistan putus asa mencoba untuk meninggalkan negara itu dan upaya aliansi untuk mengevakuasi mereka dari Afghanistan.
"Saya sangat mengutuk serangan teroris yang mengerikan di luar bandara Kabul ... Prioritas kami tetap mengevakuasi sebanyak mungkin orang ke tempat yang aman secepat mungkin," tutur Stoltenberg.
Sebelumnya pada Kamis, negara-negara Barat telah memperingatkan kemungkinan serangan di bandara Kabul di hari-hari memudarnya upaya evakuasi besar-besaran. Beberapa negara mendesak orang untuk menghindari bandara, di mana seorang pejabat mengatakan ada ancaman bom bunuh diri.
Beberapa negara telah mengakhiri upaya evakuasi mereka dan mulai menarik tentara dan diplomat mereka, menandakan awal dari akhir salah satu evakuasi jalur udara terbesar dalam sejarah.
Taliban sejauh ini menghormati janji untuk tidak menyerang pasukan Barat selama evakuasi, tetapi bersikeras pasukan asing harus sudah keluar dari negara itu sesuai dengan tenggat yang ditetapkan AS yakni pada 31 Agustus. (Daily Sabah)