close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Milisi Taliban. foto ist
icon caption
Milisi Taliban. foto ist
Dunia
Senin, 06 September 2021 14:02

Taliban tahan pesawat pengungsi di bandara Afghanistan

Washington berjanji untuk terus bekerja dengan para penguasa Taliban untuk mengevakuasi mereka yang ingin keluar dari Afghanistan.
swipe

Setidaknya empat pesawat yang disewa untuk mengevakuasi ratusan orang yang berusaha melarikan diri dari Afghanistan telah ditahan oleh pihak Taliban.

Para pejabat lokal pada Minggu (5/9) menyatakan bahwa pesawat-pesawat tersebut tidak dapat meninggalkan negara itu selama berhari-hari. Sementara itu, laporan lain menyatakan bahwa penerbangan tidak dapat lepas landas karena tekanan meningkat di Amerika Serikat untuk membantu mereka yang tertinggal untuk melarikan diri.

Seorang pejabat Afghanistan di bandara di kota utara Mazar-e-Sharif mengatakan bahwa para pengungsi adalah warga Afghanistan, banyak dari mereka tidak memiliki paspor atau visa, dan dengan demikian tidak dapat meninggalkan negara itu.

Hari-hari terakhir dari perang AS selama 20 tahun di Afghanistan ditandai dengan evakuasi jalur udara di bandara di Ibu Kota Kabul untuk mengevakuasi puluhan ribu orang, baik warga AS maupun sekutu mereka, yang takut akan apa yang akan terjadi di masa depan, mengingat sejarah penindasan Taliban, terutama terhadap wanita. 

Namun, ketika pasukan AS terakhir ditarik pada 30 Agustus, banyak yang masih tertinggal di negara itu.

Washington berjanji untuk terus bekerja dengan para penguasa Taliban untuk mengevakuasi mereka yang ingin keluar dari Afghanistan. Di sisi lain, para militan berjanji untuk mengizinkan siapa pun yang memiliki dokumen hukum yang layak untuk angkat kaki. 

Namun, Republikan senior di Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Michael McCaul, mengatakan bahwa beberapa warga AS juga termasuk dalam kelompok orang yang hendak dievakuasi dari Afghanistan. Dia menambahkan, Taliban tidak membiarkan mereka lepas landas dan secara efektif menahan mereka sebagai sandera.

"Taliban tidak akan membiarkan mereka meninggalkan bandara," katanya.

Warga di Mazar-e-Sharif juga mengatakan para penumpang pesawat tidak lagi menunggu di bandara. Setidaknya 10 keluarga menginap di sebuah hotel di sekitar lokasi.

Tak satu pun dari mereka memiliki paspor atau visa tetapi mengatakan mereka telah bekerja untuk perusahaan yang berkaitan dengan militer AS atau Jerman.

Kementerian Luar Negeri AS tidak memiliki metode pasti untuk mengonfirmasi informasi terkait penerbangan sewaan semacam itu, termasuk berapa banyak warga AS yang mungkin berada di dalamnya. 

Kini, dunia sedang menunggu untuk melihat wajah pemerintahan baru Afghanistan di bawah kendali Taliban. Namun, banyak orang Afghanistan yang masih skeptis.  

img
Valerie Dante
Reporter
img
Valerie Dante
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan