close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sumber: Facebook  Dr Wan Azizah Wan Ismail
icon caption
Sumber: Facebook Dr Wan Azizah Wan Ismail
Dunia
Senin, 08 Januari 2018 13:37

Tangkal hoaks, Najib Razak bikin portal khusus

Khawatir dengan serangan hoaks, Najib Razak membangun platform sendiri untuk memerangi berita bohong yang dinilai bisa merugikan dirinya.
swipe

Demi menangkal berita hoaks yang marak terjadi pada pemilihan umum, Partai Malaysia yang berkuasa saat ini berencana untuk meluncurkan portal khusus yang ditujukan untuk memerangi berita palsu. Portal yang bernama "TheRakyat" diyakini akan signifikan melawan koalisi Barisan Nasional jelang pemilu yang diadakan pada Agustus mendatang. 

Perdana Menteri berkuasa, Najib Razak mengatakan selama ini pihaknya menjadi korban berita palsu. Bukan tanpa sebab berita bohong tersebut mencuat, Razak memang dinilai kerap bungkam terkait isu-isu politik yang menyerangnya. 

Namun kali ini, di sela-sela peluncuran portal, Najib mengklarifikasi desas-desus tentang pemadaman listrik di balik suara pada pemungutan suara tahun 2013. Berikut juga tentang suara yang tidak dihitung. 

"Tidak akan ada lagi informasi seperti itu muncul pada pemilihan umum mendatang. Itu sebabnya kami membutuhkan platform untuk terhubung dengan masyarakat," tukas Najib seperti dikutip Bloomberg

Najib memang berhasrat untuk mempertahankan kuasanya. Hal ini terkait peraturan dan koalisi yang dilakukan pada eranya dengan sejumlah negara di Asia Tenggara. 

Persoalannya, di bawah rezim Najib sedang mengalami politik yang kacau dimana pemungutan suara untuk pertama kalinya gagal merebut kembali mayoritas dua pertiga di parlemen. Belum lagi tuduhan korupsi yang menyeret Najib dan keluarganya. 

Menghadapi pemilu, Najib memang khawatir dengan hoaks tentang dirinya yang dapat merugikannya. Dia sering dibuat kesal oleh sejumlah wartawan asing dan Malaysia akan berita palsu tentang Malaysia. Baginya, berita palsu mengancam akan mengubah kebenaran menjadi masalah subjektif. Dia juga menilai bahwa kebebasan berbicara telah berupaya terus mengkritik pemerintah, menteri dan pejabat. 

Dalam sebuah kesempatan tahun lalu, Najib seperti dilaporkan The Sydney Morning Herald mengingatkan untuk mengandalkan laporan dan sumber, bukan rumor ataupun kutipan anonim tanpa syarat. "Bukan juga propaganda namun berdasarkan fakta yang terverifikasi, " katanya.

Lawan kuat Najib Razak

Di sisi lain, pemimpin oposisi Malaysia Mahatir Mohamad akan menjadi kandidat perdana menteri dari Aliansi Oposisi Malaysia untuk melawan petahana. Mahatir yang meskipun telah menginjak usia 92 tahun disebut sebagai ancaman terbesar bagi Najib Razak. Selain Mahatir nama lain yang menjadi ancaman adalah Anwar Ibrahim. 

Kedua lawan politik ini telah berada dalam satu jalan untuk melawan Najib. Anwar dan Mahatir ditunjuk sebagai pemimpin koalisi partai-partai oposisi yakni Pakatan Harapan. Anwar sebagai ketua umum dan Mahatir adalah pemimpin.  

Bersatunya Anwar dan Mahatir membuka peluang kemenangan pemilihan oleh aliansi mereka melawan Najib. Jika koalisi ini menang, aliansi Anwar dan Mahatir dapat membuka jalan bagi Mahatir untuk kembali dan mengambil alih jabatan sebagai perdana menteri. 

Meskipun Mahatir dan Anwar telah bersatu, namun sebagian menilai persatuan tersebut belum tentu menguntungkan satu sama lain. Direktur Merdeka Centre, Ibrahim Suffian mengatakan kelompok pimpinan Mahatir berada dalam posisi yang kurang menguntungkan karena perpecahan dalam oposisi. 

"Kami sangat skeptis terhadap prospek oposisi jika mereka terus terpecah seperti sekarang," tukas Ibrahim dikutip The Guardian

Meskipun musuh bebuyutan, namun Mahatir seperti berupaya meyakinkan pasukan oposisi di sekitar Anwar yang semula memerangi Mahatir. Mahatir ingin meyakinkan bahwa Malaysia bergantung pada mereka yang bekerja sama. 

Politik Malaysia telah dibentuk selama hampir dua dekade dengan perseteruan sengit antara Anwar dan Mahathir. Anwar dulunya adalah anak didik Mahathir. Namun bintang politik Malaysia yang sedang naik daun ini terjerumus pada akhir tahun 1990an. 

Anwar dipenjara atas tuduhan sodomi dan korupsi, setelah dipecat sebagai Wakil Perdana Menteri. Meski Anwar membantah tuduhan tersebut dan menilai pemecatan tersebut berbau politik.

img
Mona Tobing
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan