Memberantas pengemis di jalanan bukan hanya tanggung jawab petugas dan aparat keamanan semata. Warga lokal juga diharapkan bisa membantu untuk membersihkan jalanan dari pengemis.
Para petugas di Hyderabad, India selatan, berencana memberikan warga sekitar 500 rupee (Rp100.000) untuk mengidentifikasi pengemis. Itu sebagai bagian inisiatif kota tersebut agar bebas pengemis setelah 15 Desember mendatang. Hydebarabad sebelumnya pernah melarang pengemis ketika mantan Presiden AS Bill Clinton berkunjung ke kota itu pada Maret 2000.
Pembersihan pengemis di jalanan dikabarkan sebagai bagian dari kunjungan putri Presiden Amerika Serikat (AS) Ivanka Trump. Ivanka dikabarkan akan menghadiri Global Entrepreneurship Summit yang digelar pada 28 hingga 29 November mendatang. Tapi, para pejabat Hyderabad membantah hal tersebut.
Semenjak pekan lalu, polisi di kota tersebut mulai menggelar operasi penangkapan pengemis di dekat pusat peribadatan, bus, dan stasiun kereta api. Para pengemis itu akan dikirim ke pusat rehabilitasi di penjara pusat Hyderabad.
“Uang 500 rupee itu merupakan insentif yang diumumkan departemen penjara, salah satu lembaga yang terlibat dalam membebaskan Hyderabad dari pengemis,” ungkap M Sampat, pemimpin pusat rehabilitasi, dilansir BBC, Senin (13/11).
“Itu bertujuan untuk membuat publik Hyderbad sebagai pihak yang juga mengimplementasikan penegahan tindakan pengemis,” sambungnya.
Dijelaskan Sampat, Departemen Penjara Hyderabad akan melatih para pengemis agar bisa bekerja di tempat pengisian bahan bakar. Pemerintah Kota Hyderabad sebelumnya telah menangkap 366 pengemis. Sebanyak 128 pengemis dikembalikan ke pusat rehabilitasi. Sedangkan 238 orang dikembalikan ke rumah masing-masing setelah berjanji tidak akan mengemis kembali.
“Kita menyebut Hyderabad sebagai smart city, tetapi kita memiliki mafia yang memaksa perempuan kembali ke jalanan untuk mengemis,” kata G Ramaiah, pengurus lembaga nirlaba yang fokus mengurusi pengemis. Jumlah pengemis di Hyderabad diperkirakan mencapai 5.000 orang.