Polisi Malaysia pada Kamis (17 Mei) malam kembali melanjutkan penggeledahan tiga apartemen mewah miliki keluarga mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur. Polisi Malaysia menyita sejumlah barang mewah milik keluarga Najib.
Media Malaysia The Strait Times melaporkan, keseluruhan barang yang disita antara lain berupa 284 kotak berisi tas mewah dan 72 tas berisi perhiasan, uang tunai, jam tangan, dan barang berharga lainnya.
Direktur Penyelidikan Kejahatan Komersial Kepolisian Malaysia Amar Singh mengatakan polisi telah menggeledah enam tempat sejak Rabu hingga Kamis. Pengeledahan meliputi Kantor Perdana Menteri, kediaman Najib di Taman Duta, dan empat tempat tinggal lain yang terkait dengannya.
Yang menarik, salah satu tempat tinggal Najib di Pavilion Residences ada tangkapan besar yang disita polisi hingga harus membuat aparat untuk menyewa lima truk berisi tas Hermes Birkin. Bahkan, seorang polisi membawa mesin hitung uang untuk menghitung uang yang berada di tempat.
"Tidak bisa kami pastikan berapa barang yang kami sita. Tunggu besok karena terlalu banyak jumlah perhiasannya," tukas Amar seperti dikututip The Strait Times.
Sejumlah kotak berwarna oranye seperti kotak jeruk disita polisi. Dikabarkan kotak tersebut memuat tas Birkin yang harganya mahal mencapai US$ 12.000 hingga US$ 30.000 milik istri Najib, Rosmah Mansor.
Tindakan penggeledahan ini menyusul laporan dari anggota sayap pemuda Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) pada Sabtu lalu. Anggota partai membeberkan penemuan mereka lewat bukti video yang menunjukkan dugaan upaya menyembunyikan setidaknya 50 tas Hermes Birkin milik Rosmah. Video itu diduga menunjukkan tas-tas itu dipindahkan ke Pavilion Residences.
Hari ini, Tim Investigasi Kejahatan kembali menggeledah rumah Najib berlokasi di Taman Duta. Penyitaan termasuk lebih dari 50 tas mewah dari merek seperti Chanel, Gucci, dan Prada.
Di antara hasil sitaan aparat, ada sepuluh jam tangan mewah termasuk beberapa Rolex dan Patek Philippe seharga USS181.000. Uang tunai sebesar US$24.400 dalam bentuk rupee Sri Langka juga disita.
Polisi mengatakan bahwa barang-barang itu disita karena dicurigai sebagai subyek kejahatan atau kejahatan di bawah aturan Anti Pencucian Uang, Pendanaan Anti-Terorisme Malaysia, dan Hasil dari Undang-undang Kegiatan yang Tidak Sah 2001. Sampai saat ini, laporan The Strait Times menyebut kepolisian masih bekerja untuk membuka brankas di rumah itu.
Atas pengeledahan rumah tersebut, pengacara Najib, Datuk Harpal Singh menyebut apa yang dilakukan polisi adalah tindakan salah. Apalagi brankas yang hendak diperiksa belum pernah dibuka selama dua dekade.
Datuk Harpal menyebut pengeboran brankas di rumah Najib telah membuat kegaduhan seisi rumah. Bahkan sejak pukul 05.00 waktu setempat hingga pukul 08.30 belum juga selesai.
"Selama 18 jam tidak ditemukan apapun dari penyitaan dan pencarian tersebut. Sangat disayangkan serangan ini dilakukan pada saat Muslim sedang berpuasa," tukas Datuk Harpal.
Datuk Harpal juga menyebut bahwa kliennya mengeluh dan menyebut bahwa tindakan tersebut sebagai bentuk pelecehan. Apalagi truk yang digunakan untuk mengangkut barang yang disita adalah truk yang biasa mengangkut tahanan, namun sekarang diperuntukkan mengangkut barang-barang pribadi.
Najib dan istrinya diduga terlibat dalam skandal keuangan di Malaysia. Departemen Kehakiman AS bahkan turut dalam penyelidikan dan menemukan bukti hasil uang tersebut digunakan istri Najib membeli berlian merah muda senilai US$ 23 juta dari dana 1MDB.
1MDB digagas oleh pemerintah era Najib sebagai dana kekayaan berdaulat yang dimaksudkan untuk menghasilkan pembangunan ekonomi melalui sejumlah investasi strategis. Namun, dana yang berputar telah terkumpul hingga RM50 miliar justru disalahgunakan kroni Najib.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan tidak mengetahui rencana polisi menyerbu rumah-rumah Najib. Bagi Mahathir, polisi memiliki prosedur operasi standar apakah harus dilakukan pada siang atau malam hari.
"Tetapi instruksi pasti sangat jelas. Saya hanya mengimbau agar berperilaku sopan,” tukas Mahathir.