Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan delegasi dari US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (25/5). Pertemuan akan membahas kerja sama investasi serta hubungan perdagangan Amerika Serikat (AS)-Republik Indonesia (RI).
"Pertama, mengenai bagaimana Indonesia meningkatkan ekosistem dari industri electric vehicle atau mobil listrik yang memang Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, tentang agenda pertemuan Jokowi dan delegasi US-ABC.
"Yang kedua, bagaimana Indonesia bisa juga mendapatkan fasilitas untuk masuk di dalam pasar electric vehicle di Amerika Serikat dan bagaimana kita bisa meningkatkan peranan dan juga kemampuan untuk menarik investasi," sambungnya, melansir situs web Sekretariat Kabinet (Setkab).
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani melanjutkan, Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia melakukan transformasi ekonomi serta energi keberlanjutan. "Juga untuk terus mendukung pembangunan IKN (ibu kota negara)."
Presiden dan sejumlah perusahaan di bidang industri energi juga menyinggung tentang isu perubahan iklim dan pentingnya teknologi carbon capture. Pemerintah Indonesia mengklaim bakal mematuhi komitmen dalam menghadapi perubahan iklim.
"Sekarang concern mengenai climate change, di mana teknologi carbon capture menjadi penting. Pemerintah akan terus mendukung kebijakan-kebijakan untuk kemandirian dan ketahanan energi di Indonesia dan sekaligus juga comply atau patuh terhadap komitmen climate change di Indonesia," tuturnya.
Terkait ekonomi digital, Ani, sapaannya Sri Mulyani, menyampaikan, Indonesia akan terus meningkatkan komunikasi tentang pola perdagangan. Mulai dari pelayanan hingga keamanan.
"Kita akan terus meningkatkan komunikasi bagaimana pola perdagangan, di mana digital economy makin mendominasi perlu diimbangi di satu sisi pelayanan yang baik dan juga pelayanan yang makin cepat. Namun, di sisi lain, juga keamanan dan dari sisi integritasnya," paparnya.
Kemudian, ungkapnya, Jokowi menekankan keseriusan Indonesia melakukan kolaborasi dan kerja sama global dengan berbagai pihak. Sebab, menjadi salah satu negara yang berada di dalam pusat pergolakan geopolitik.
"Ini sesuai dengan tujuan kita untuk terus meningkatkan ekonomi kita, kemandirian ekonomi kita, dan pada saat yang sama kerja sama di antara berbagai negara di dunia," kata Ani.