Pemerintah Indonesia berhasil memulangkan lima anak buah kapal (ABK) Indonesia yang berstatus Letter of Guarantee (LG) atau dengan surat jaminan di Kapal MV Uniprofit berbendera Belize. Kelima ABK ini diketahui telah terdampar di Taiwan selama hampir tujuh bulan, dan pada hari ini, Minggu (23/10), dipulangkan ke Indonesia dengan pemenuhan hak-hak secara penuh.
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Dirjen Binapenta & PKK) Suhartono mengatakan, permasalahan ini telah ditangani oleh pemerintah Indonesia melalui Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KADEI) Taipei dan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker), serta kementerian/lembaga (K/L) terkait sejak pertama kali laporan diterima oleh KDEI Taipei.
“Kemnaker terus melakukan koordinasi secara intens dengan KDEI di Taipei untuk dapat melakukan negosiasi dan upaya-upaya agar para ABK LG tersebut dapat segera dipulangkan,” kata Suhartono dalam keterangan resmi, Minggu (23/10).
Hambatan pemulangan terjadi karena adanya aturan minimum safety manning. Ini membuat para ABK LG Indonesia tidak dapat turun kapal untuk kembali ke Indonesia sebelum adanya kru pengganti.
Permasalahan seperti ini, kata Suhartono, bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya di 2021, Pemerintah Indonesia juga menangani permasalahan serupa dengan memulangkan 105 ABK LG yang terkendala.
“Permasalahannya hampir sama, yaitu perjanjian kerja sudah berakhir, tetapi tidak dapat pulang ke Indonesia karena belum ada kru penggantinya. Selain itu gaji mereka juga tidak dibayarkan sepenuhnya, bahkan ada yang gajinya tidak dibayarkan,” lanjut Suhartono.
Atas keberhasilan pemulangan lima ABK LG ini, Kemnaker mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada KDEI Taipei, otoritas di Taiwan, dan K/L terkait yang telah membantu mengupayakan.
Suhartono pun memastikan pihaknya akan terus memantau pemulangan ABK hingga penjemputannya di Indonesia. Selanjutnya para ABK akan diserahterimakan kepada Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BPM2I) Banten .
Tak ingin kejadian serupa terus berulang, Direktur Bina Penempatan dan Pelindungan PMI Rendra Setiawan menyatakan dalam waktu dekat Indonesia dan Taiwan akan duduk bersama guna mencari solusi terbaik agar masalah-masalah ABK LG di Taiwan dapat dituntaskan.
“Termasuk para ABK Kapal MV Jian Ye yang saat ini masih menunggu untuk dapat dipulangkan dengan permasalahan yang sama,” tandas Rendra.