close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Penampakan udara deforestasi hutan hujan Amazon di Labrea, negara bagian Amazona, Brasil, pada September 2021. AFP/Mauro Pimentel
icon caption
Penampakan udara deforestasi hutan hujan Amazon di Labrea, negara bagian Amazona, Brasil, pada September 2021. AFP/Mauro Pimentel
Dunia
Kamis, 09 Desember 2021 10:38

Terjadi deforestasi terburuk di Amazon Brasil dalam 15 tahun terakhir

Berdasarkan data terbaru, sekitar 13.235 km persegi hutan di Amazon hilang selama 2020-2021, terburuk dibandingkan 2006.
swipe

Deforestasi di hutan hujan Amazon, Brasil, mencapai level terburuk dalam 15 tahun. Laporan Brazil’s Research Agency menyebutkan, penebangan hutan meningkat 22% setiap tahun. 

Menurut data terbaru, ada sekitar 13.235 km persegi hutan hilang selama periode 2020-2021, jumlah tertinggi sejak 2006. "Negeri Samba" pun menjadi satu di antara negara-negara peserta KTT Perubahan Iklim (COP26) yang berjanji mengurangi laju deforestasi hingga 2030.

Mengutip BBC pada Kamis (9/12), Amazon adalah rumah bagi lebih dari tiga juta spesies flora fauna dan satu juta suku pribumi. Dengan demikian, menjadi pengikat karbon untuk memperlambat laju pemanasan global.

Menteri Lingkungan Brasil, Joaquim Leite, mengungkapkan, tantangan serupa tidak hanya dihadapi negaranya. Dia pun mengajak pihak lain untuk turut menyetop laju deforestasi.

"Kita harus lebih memiliki kekuatan dengan bekerja sama menghadapi ancaman ini," ujarnya. 

Menurutnya, data itu tak sepenuhnya merefleksikan situasi terkini dalam beberapa bulan terakhir. Pangkalnya, deforestasi meningkat di Amazon sejak era kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro, yang mengizinkan aktivitas pertanian dan pertambangan di hutan hujan.

Bolsonaro pernah mendebat Brazil's Research Agency tentang data deforestasi di Amazon. Dia bahkan menuduh badan penelitian nasional tersebut ingin menjatuhkan reputasi negaranya.

Angka-angka hasil riset tertanggal 27 Oktober ini tidak diumumkan Bolsonaro hingga pelaksanaan COP26. Dia pun tidak menghadiri acara itu kecuali mengutus delegasi dan berupaya meyakinkan dunia, jika masyarakat global memiliki anggapan yang salah tentang Brasil.

Meski demikian, Brasil akhirnya menjadi salah satu negara yang meneken perjanjian mengakhiri deforestasi pada KTT Perubahan Iklim di Glasgow, November 2021. Kesepakatan juga mengakomodasi dana publik dan privat untuk membangun negara, merestorasi tanah, menghentikan kebakaran hutan, dan mendukung kehidupan masyarakat adat.

Sebelumnya, ditemukan hubungan antara deforestasi Amazon dan rantai pasokan kebutuhan dasar global. Pada 2020, hasil investigasi Greenpeace mengungkapkan, hasil penembangan di hutan tropis terluas di dunia itu berkaitan dengan makanan yang dijual di supermarket dan restoran Inggris, seperti Tesco, Asda, Lidl, Nando's, dan McDonalds.

Daging-daging yang dijual rumah makan tersebut berasal dari pemasok kedelai yang ditanam di kawasan pertanian bekas deforestasi hutan hujan Amazon.

Sementara itu, Bolsonaro saat melakukan kunjungan dan bertemu investor di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), mengklaim, serangan terhadap Brasil atas kasus deforestasi tidak adil. Dirinya pun sesumbar, 90% hutan masih dilestarikan. (BBC)

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan