Seorang pria menyandera 17 orang di dalam sebuah bus di Rio de Janeiro Brasil, Rabu (12/3). Tidak ada korban tewas, tetapi aksi tersebut menjadi berita yang menghebohkan Brasil.
“Ada anak-anak dan orang tua di dalam bus,” kata Kolonel Polisi Marco Andrade.
Totalnya ada 17 orang yang ditahan. Dua orang mengalami luka-luka. Andre mengatakan satu orang telah ditembak tiga kali, sementara yang lain mengalami luka yang lebih ringan.
Polisi mengatakan agen dari unit elit Batalyon Operasi Khusus (BOPE) “melakukan negosiasi di lokasi” dan akhirnya berhasil membebaskan para sandera. Polisi juga berhasil menangkap pelaku penyanderaan.
Meski begitu, polisi belum merilis identitas pelaku penembakan atau motifnya.
Penyanderaan itu sempat membuat panik seisi terminal. Terminal Sao Cristovao dikenal sangat sibuk. Sekitar 38 ribu orang lalu-lalang melalui terminal ini setiap harinya. Terminal ini sendiri menjadi pusat keberangkatan bus ke seluruh wilayah Brasil.
Gambar yang disiarkan oleh saluran TV Globonews menunjukkan kekacauan di terminal itu ketika polisi dikerahkan di sekitar area tersebut.
“Seorang pria mengeluarkan pistol, mulai menembak dan masuk ke dalam bus. Saya punya dua teman di bus ini, semuanya putus asa, kami tidak tahu apa yang akan terjadi,” kata seorang saksi kepada penyiar.
Tayangan televisi menunjukkan sebuah bus berwarna biru berhenti di tengah tempat parkir yang kosong.
Terminal sempat ditutup setelah seluruh penumpang dan karyawan dievakuasi.
Pada tahun 2000, situasi penyanderaan di sebuah bus di kawasan pemukiman Rio juga terjadi. Peristiwa itu menyebabkan dua orang tewas.
Pada tahun 2019, seorang pembajak yang bersenjatakan senjata palsu ditembak dan dibunuh oleh polisi di Rio setelah dia menyandera satu bus penuh penumpang selama beberapa jam di jembatan besar yang menghubungkan kota tersebut dengan kota Niteroi.(afp,foxnews)