Sebuah kendaraan truk berisi bahan peledak menabrak sebuah bus di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa Pakistan. Serangan itu disebut merupakan aksi serangan bunuh diri. Media setempat melaporkan peristiwa itu menewaskan enam orang, lima di antaranya adalah warga negara Tiongkok.
Ini adalah serangan bunuh diri kedua terhadap personel yang bekerja di proyek pembangkit listrik tenaga air yang didukung Tiongkok sejak tahun 2021.
Pihak Tiongkok sedang mengerjakan proyek pembangkit listrik tenaga air Dasu, yang berjarak sekitar 300 km di utara Islamabad. Proyek 4.320 MW ini dibangun oleh China Gezhouba dengan pendanaan dari Bank Dunia.
Dalam serangan hari Selasa, beberapa orang lainnya terluka dalam insiden yang terjadi di daerah Bisham di distrik Shangla di provinsi tersebut. Padahal bus itu dikawal oleh konvoi lima kendaraan, dalam perjalanan dari Islamabad ke Kohistan. Truk yang ditumpangi pelaku bom bunuh diri datang dari arah berlawanan. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 1 siang (waktu setempat).
Salah satu kendaraan dari konvoi 13 kendaraan terbakar dan jatuh ke jurang setelah serangan itu, kata kantor berita Tiongkok Xinhua, mengutip sumber. Perwira polisi senior Muhammad Ali Gandapur mengkonfirmasi insiden tersebut dan jumlah korban tewas, dan menambahkan bahwa tampaknya itu adalah serangan bunuh diri.
“Lima warga negara Tiongkok dan sopir mereka yang berasal dari Pakistan tewas dalam serangan itu,” kata Gandapur kepada media.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Polisi dan pejabat badan keamanan lainnya bergegas ke lokasi serangan dan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Angkatan Darat Pakistan mengatakan bahwa proyek-proyek strategis dan lokasi sensitif yang penting bagi kemajuan ekonomi Pakistan dijadikan sasaran sebagai upaya sadar untuk memperlambat kemajuan dan menebarkan perselisihan antara Pakistan dan sekutu serta mitra strategisnya, terutama Tiongkok.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan serangan itu “direncanakan oleh musuh persahabatan Pakistan-Tiongkok” dan menambahkan bahwa “Tindakan pengecut seperti itu tidak dapat melemahkan tekad bangsa Pakistan untuk melawan momok terorisme”.
Kedutaan Besar Tiongkok di Pakistan mengumumkan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga negara Tiongkok, institusi dan proyek di Pakistan, dan untuk memastikan insiden serupa tidak akan terjadi lagi. Ini adalah serangan kedua yang menewaskan warga negara Tiongkok sejak tahun 2021.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi bergegas ke kedutaan di sini dan bertemu dengan duta besar Tiongkok, Jiang Zaidong.
Naqvi menyampaikan belasungkawa dan juga meyakinkan utusan tersebut bahwa pemerintah Pakistan akan membawa para pelaku ke pengadilan. Presiden Asif Ali Zardari mengutuk keras serangan tersebut dan berkata, “Elemen anti-Pakistan tidak akan pernah berhasil merusak persahabatan Pakistan-Tiongkok.”
Ketua Menteri Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, Ali Amin Gandapur, juga mengutuk serangan bunuh diri tersebut dan meminta laporan dari kepala polisi provinsi mengenai serangan terhadap kendaraan Tiongkok tersebut.(telegraphindia)