Tesla, perusahaan otomotif dan penyimpanan energi listrik asal AS mencatatkan penurunan penjualan ke level kuartalan terendah sejak akhir tahun 2021. Hal ini ditengarai oleh masalah pasokan rantai dunia dan pembatasan akibat pandemi di China, sehingga menghambat produksi kendaraan listriknya.
Pada hari Sabtu (2/7) Tesla melaporkan penjualan mobil dan Sport Utility Vehicle (SUV) sejak April hingga Juni sebanyak 245.000 unit. Jumlah ini turun 18% dibanding kuartal I-2022 dan jauh di bawah penjualan kuartal akhir tahun 2021.
Berdasarkan data sebuah perusahaan riset pasar global, J.D Power yang dikutip dari Associated Press (3/7), sejumlah industri otomotif lainnya di dunia pada Jumat (1/7) melaporkan penurunan penjualan rata-rata sebesar 21% selama kuartal II-2022. Ini disebabkan harga rata-rata kendaraan meroket ke USU$45.844 di tengah naiknya inflasi.
Sebelumnya, bos Tesla Elon Musk juga pernah menyampaikan pabrik Tesla di Texas hanya mampu memproduksi sedikit mobil karena terhambatnya produksi baterai 4680 dan alat untuk memproduksi baterai 2170 konvensional masih terjebak di pelabuhan China.
"Ini semua akan diperbaiki dengan cepat, tapi butuh banyak perhatian," ujar Musk dalam sebuah wawancara dengan Tesla Owners of Silicon Valley, di Austin, Texas, pada 31 Mei 2022.
Elon Musk juga menyampaikan akan membuat karyawan di perusahaannya kembali ke kantor, bahkan memangkas perekrutan karyawan Tesla akan dilakukan karena kemungkinan adanya resesi.
Sejak awal Covid-19, rantai pasokan dunia menjadi rusak dan membuat sejumlah pabrikan mobil kesulitan memperoleh suku cadang dari berbagai dunia. Seperti halnya kekurangan chip komputer yang diperlukan untuk menjalankan komputer mobil, sehingga produksi mobil terhambat dan harga mobil baru maupun bekas menjadi lebih mahal.
Saat pandemi mulai meledak di AS pada 2020, banyak perusahaan pembuat mobil menghentikan produksi mereka demi menyetop penyebaran virus. Akibatnya beberapa perusahaan cuku cadang membatalkan pesanan semikonduktor.
Pada saat yang sama, permintaan untuk laptop, tablet, dan konsol game meroket karena orang-orang yang terjebak di rumah meningkatkan penggunaan perangkat elektronik mereka.
Kemudian di saat produksi mobil kembali dilanjutkan, pembuat chip telah mengalihkan produksi ke barang konsumsi, menciptakan kekurangan chip kelas otomotif yang tahan cuaca. Meskipun Tesla telah bernasib lebih baik daripada pabrikan mobil lain, industri masih belum bisa mendapatkan cukup chip.