close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan benchmark overnight  pada rentang 1,75% hingga 2,00% dan diproyeksi akan mengerek Fed Fund Rate pada September dan Desember. / Istimewa
icon caption
The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan benchmark overnight  pada rentang 1,75% hingga 2,00% dan diproyeksi akan mengerek Fed Fund Rate pada September dan Desember. / Istimewa
Dunia
Kamis, 02 Agustus 2018 04:04

The Fed tahan suku bunga acuan 1,75%-2,00%

Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada rentang 1,75%-2,00% pada awal Agustus
swipe

Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada rentang 1,75%-2,00% pada awal Agustus 2018.

The Fed mempertahankan Fed Fund Rate (FFR) meskipun perekonomian AS tengah membaik. Alasannya, bank sentral menjaga untuk peningkatan biaya pinjaman pada September 2018.

Penahanan suku bunga acuan itu terjadi saat pertumbuhan ekonomi AS meningkat kuat, penyerapan lapangan kerja juga bertambah, serta inflasi terjaga pada target 2%. Kondisi positif itu terjadi sejak pertemuan pengambilan keputusan penaikan suku bunga acuan terakhir pada Juni 2018.

"Penyerapan angkatan kerja sangat kuat, rata-rata dalam beberapa bulan terakhir, tingkat pengangguran tetap rendah. Pengeluaran rumah tangga dan investasi bisnis sektor ril tumbuh kuat," ujar pernyataan The Fed usai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar dua hari.

The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan benchmark overnight  pada rentang 1,75% hingga 2,00%. 

Rencananya, The Fed akan mengerek kembali suku bunga acuan hingga dua kali pada tahun ini. Pelaku pasar telah mengantisipasi ditahannya suku bunga acuan pekan ini dan memproyeksi The Fed bakal menaikkan FFR pada September dan Desember.

Investor memperkirakan sekitar 91% peluang untuk kenaikan suku bunga pada September dan kemungkinan 71% kenaikan suku bunga tambahan pada Desember, menurut program FedWatch CME Group.

Pelaku pasar tidak begitu beraksi terhadap keputusan The Fed kali ini lantaran sesuai harapan, di mana bank sentral akan mendorong kebijakan suku bunganya, dengan dollar AS sedikit lebih kuat terhadap mata uang utama dunia dan imbal hasil obligasi AS sedikit berubah.

Fed Chairman Jerome Powell baru-baru ini mengatakan ekonomi berada di "tempat yang benar-benar baik" dan berjanji untuk melanjutkan kenaikan bertahap dalam biaya pinjaman untuk mempertahankan ekspansi ekonomi AS terpanjang kedua dalam catatan.

"Ini konsisten dengan apa yang dikatakan Powell kepada Kongres, ekonomi berjalan dengan sangat baik sekarang," kata Willie Delwiche, ahli strategi investasi di Baird.

Ekonomi AS tumbuh 4,1% pada kuartal II/2018, menunjukkan yang terbaik dalam hampir empat tahun terakhir. Sebab, konsumen mendorong pengeluaran dan petani mempercepat pengiriman kedelai ke China untuk menghindari tarif perang dagang.

Inflasi juga meningkat setelah enam tahun jauh di bawah target The Fed. Ukuran inflasi yang disukai bank sentral - indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) tidak termasuk komponen makanan dan energi - meningkat pada kecepatan 2,0% di kuartal II/2018.

Angka bulanan terbaru yang dirilis pada Selasa (31/7) menunjukkan PCE inti pada Juni adalah 1,9% lebih tinggi dari setahun lalu. Ukuran itu mencapai target inflasi bank sentral pada Maret untuk pertama kalinya sejak Desember 2011.

Departemen Tenaga Kerja AS mencatat pada Selasa (31/7), biaya tenaga kerja AS, dipandang sebagai salah satu alat ukur yang lebih baik tentang seberapa banyak kekosongan yang tersisa di pasar, juga mencatat kenaikan tahunan terbesar sejak 2008 pada kuartal kedua.

Sumber: Reuters

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan