Misi internasional yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diperkirakan bakal berangkat ke China pada minggu pertama Januari 2021. Seorang anggota tim yang ditugaskan, Rabu (16/12), menyatakan akan menyelidiki asal-usul virus pemicu pandemik Covid-19.
Sebelumnya, China melaporkan kasus pertama pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya di Wuhan, China, kepada WHO pada 31 Desember 2019, yang berujung pada menutupan pasar tempat Covid-19 diyakini telah muncul.
Kini, tim yang terdiri dari 12 hingga 15 ahli internasional akhirnya bersiap untuk pergi ke Wuhan untuk memeriksa bukti, termasuk sampel manusia dan hewan yang dikumpulkan oleh para peneliti China.
Thea Fischer, seorang anggota tim asal Denmark mengatakan bahwa mereka akan pergi ke China tepat setelah tahun baru untuk menjalankan misi selama enam minggu, termasuk dua minggu karantina pada saat kedatangan.
Sementara seorang diplomat secara anonim mengatakan, tim tersebut diperkirakan akan pergi pada awal Januari, menjelang pembukaan dewan eksekutif WHO pada 18 Januari.
Peter Ben Embarek, pakar utama penyakit hewan WHO mengatakan bahwa misi tersebut ingin mewawancarai pekerja pasar tentang bagaimana mereka terinfeksi virus tersebut.
"Tidak ada indikasi bahwa virus itu buatan manusia," tambahnya.
Untuk ketahui, Amerika Serikat telah menuduh China menyembunyikan penyebaran wabah dan menyerukan penyelidikan transparan yang dipimpin WHO.
Sedangkan media pemerintah China mengklaim bahwa virus itu ada di luar negeri sebelum ditemukan di Wuhan, mengutip keberadaannya pada kemasan makanan beku impor dan makalah ilmiah yang mengklaim virus itu telah beredar di Eropa tahun lalu.
Sejumlah negara Barat telah menyuarakan keprihatinan atas keterlambatan pengiriman ahli internasional untuk menyelidiki Covid-19 di China tersebut. (Channel News Asia)