close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence. Twitter/@Mike_Pence.
icon caption
Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence. Twitter/@Mike_Pence.
Dunia
Rabu, 13 Januari 2021 15:04

Tolak pemakzulan Trump, Wapres AS surati Ketua DPR Nancy Pelosi

Mike Pence berdalih ingin memastikan transisi kekuasaan di AS berjalan tertib.
swipe

Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence pada Selasa (12/1) menyatakan menentang terhadap penerapan Amandemen ke-25 untuk mencopot Presiden Donald Trump dari jabatannya.

Amandemen ke-25 itu memuat prosedur pergantian presiden, termasuk mengatur soal ketika AS menghadapi situasi di mana presiden dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya. Pencopotan presiden berdasarkan Amandemen ke-25 membutuhkan deklarasi dari wakil presiden dan mayoritas kabinet presiden.

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Ketua DPR Nancy Pelosi, Pence mengatakan mekanisme tersebut tidak boleh digunakan sebagai alat untuk menerapkan hukuman dan hanya pantas digunakan jika melibatkan kasus ketidakmampuan medis atau mental.

Pelosi telah meminta Pence untuk mengamankan mayoritas kabinet guna memberikan suara untuk menyatakan Trump tidak layak untuk menjabat sebagai presiden. Pence minai tindakan itu tidak bijaksana.

"Dengan hanya delapan hari tersisa dalam masa jabatan Presiden Trump, Anda dan Kaukus Demokrat menuntut agar kabinet dan saya mengaktifkan Amandemen ke-25," tulis Pence, merujuk pada proses yang akan menyatakan Trump tidak dapat memenuhi tugasnya dan mengangkat Pence sebagai Plt Presiden untuk sisa masa jabatan.

"Saya tidak percaya bahwa tindakan seperti itu merupakan kepentingan terbaik bangsa kita atau sesuai dengan konstitusi kita," imbuhnya.

Setidaknya tiga anggota Partai Republik, termasuk seorang anggota pimpinan DPR, pada Selasa mengatakan mereka akan memilih untuk memakzulkan Trump karena mendesak para pendukungnya menyerbu Capitol pekan lalu dan menimbulkan kerusuhan yang menyebabkan kematian lima orang.

Kepada Pelosi, Pence mengatakan bahwa pemerintah kini difokuskan untuk memastikan transisi yang tertib. Wapres mengimbau dia dan anggota kongres lainnya untuk menghindari tindakan yang akan semakin memecah belah dan mengobarkan gairah penuh perpecahan.

"Saya mengajak kalian semua bekerja sama dengan kami untuk mempersatukan negara kami saat kami bersiap untuk melantik presiden terpilih, Joe Biden, sebagai Presiden AS berikutnya," ungkap Pence.

Pence dan Trump sebelumnya melakukan pertemuan langsung pertama mereka di Gedung Putih pada Senin (11/1) malam setelah berhari-hari hening pascaprotes di Capitol. 

Trump, yang tidak berhasil membatalkan kekalahannya dalam pemilu, telah menekan Pence untuk campur tangan dalam proses sertifikasi. Dalam suratnya kepada Pelosi itu, Pence juga mengaku membahas soal ketegangannya dengan Trump.

"Minggu lalu, saya tidak menyerah pada tekanan untuk mengerahkan kekuasaan di luar kewenangan konstitusional saya untuk menentukan hasil pemilu, dan saya sekarang juga tidak akan menyerah pada tekanan DPR untuk memainkan permainan politik," tulisnya dalam surat tersebut.

Pelosi sebelumnya mengatakan, kegagalan Pence untuk memicu proses tersebut akan mengarah pada pemungutan suara pemakzulan Trump pada Rabu (13/1). Pemungutan suara itu akan menjadikannya Presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali. (Channel News Asia)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan