close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang pria menyeberangkan penduduk melalui jalan tergenang banjir setelah bencana Topan Kenneth di Pemba, Mozambik, Senin (29/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Hutchings
icon caption
Seorang pria menyeberangkan penduduk melalui jalan tergenang banjir setelah bencana Topan Kenneth di Pemba, Mozambik, Senin (29/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Hutchings
Dunia
Selasa, 30 April 2019 14:17

Topan Kenneth tewaskan 38 orang di Mozambik

Kenneth adalah topan tropis kuat kedua yang melanda wilayah tenggara Afrika dalam lima pekan terakhir.
swipe

Pada Senin (29/4), lembaga manajemen bencana pemerintah Mozambik menyatakan bahwa topan Kenneth yang berlangsung sejak Kamis (25/4) telah menelan 38 nyawa orang.

Selain itu, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN OCHA), empat orang juga tewas saat topan tersebut menyerang Pulau Komoro.

Kenneth adalah topan tropis kuat kedua yang melanda wilayah tenggara Afrika dalam lima pekan terakhir. Terlepas dari kekuatannya, topan Kenneth bergerak lambat, para ahli cuaca khawatir topan itu bisa membawa hujan lebat di daerah yang masih dilanda kerusakan akibat topan Idai.

Pada Maret, topan Idai menewaskan 750 orang di wilayah selatan Afrika, memaksa ribuan keluar dari rumah mereka, dan menyebabkan kerusakan senilai US$1 miliar.

Di Provinsi Pemba, warga mengatakan mereka berharap yang terburuk telah berakhir.

"Hujan sudah berhenti, setidaknya untuk saat ini. Masih ada air yang menggenang tetapi jalanan utama di kota sudah bisa dilewati," kata seorang warga, Innocent Mushunje.

Kevin Record, pemilik hotel di Pulau Ibo yang terdampak topan, mengatakan listrik di wilayah itu belum pulih dan warga masih menunggu bantuan tiba.

Ramalan cuaca memperkirakan wilayah utara Mozambik akan diguyur hujan deras selama lima hari ke depan, itu dinilai dapat memperburuk banjir yang disebabkan oleh topan Kenneth.

"Tanah sudah direndam air hujan dan sungai-sungai sudah meluap sehingga kemungkinan keadaan akan menjadi lebih buruk," kata Michel Le Pechoux, perwakilan UNICEF di Mozambik. "Kami melakukan segala upaya untuk menyalurkan tim bantuan dan persediaan ke lapangan."

Organisasi LSM Save the Children menuturkan bahwa topan Kenneth telah menyebabkan kerusakan besar dan merobohkan banyak rumah.

Mereka memperingatkan bahwa kondisi saat ini sangat menyulitkan usaha untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

"Kami sangat mengkhawatirkan ribuan keluarga yang saat ini berlindung di bawah puing-puing rumah mereka. Mereka sangat membutuhkan makanan, air, dan tempat berlindung untuk bertahan hidup selama beberapa hari mendatang," kata pemimpin tim respons Save the Children di Mozambik, Nicholas Finney.

Finney mengatakan timnya mencoba menjangkau beberapa daerah yang menderita kerusakan besar pada Minggu (26/4), tetapi langkah mereka terhalang karena sungai-sungai telah meluap dan jalanan digenangi air.

"Penerbangan pesawat dan helikopter pun ditangguhkan akibat hujan, ini berarti akses bantuan kemanusiaan hampir tidak mungkin diberikan. Kami mati-matian mencari cara untuk mengirimkan pasokan darurat," lanjutnya.

UN OCHA berjanji akan memberikan US$13 juta untuk membiayai makanan, pembangunan tempat tinggal, kesehatan, air minum, dan bantuan sanitasi di Mozambik.

"Dana tersebut akan membantu mengurangi penderitaan warga terdampak," kata Koordinator UN OCHA Mark Lowcock.

Pada pekan lalu, manajemen bencana alam Mozambik mengatakan bahwa sekitar 3.400 rumah hancur dan lebih dari 18.000 warga diungsikan akibat topan Kenneth.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Berita Terkait

Bagikan :
×
cari
bagikan