close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto:  Gulfnews
icon caption
Foto: Gulfnews
Dunia
Senin, 30 Oktober 2023 11:33

Tragedi penerbangan kembali menimpa Brasil, 12 orang tewas

Sebelum ini, Brasil pernah mengalami salah satu tragedi terbesar dalam sejarah dunia penerbangan dunia.
swipe

Dunia penerbangan Brasil kembali berduka. Setidaknya 12 orang termasuk seorang bayi tewas setelah sebuah pesawat kecil jatuh di negara bagian Acre, Brasil barat laut.

Aljazeera melaporkan sebuah pernyataan dari pemerintah negara bagian Acre pada hari Minggu bahwa pesawat itu adalah Cessna Caravan bermesin tunggal, dan jatuh di dekat bandara Rio Branco.

Kesepuluh penumpang – sembilan orang dewasa dan seorang bayi – serta pilot dan kopilot semuanya tewas di tempat kejadian. Masih belum jelas rincian kewarganegaraan para penumpang tersebut.

Pesawat nahas itu menuju ke Envira, sebuah kota kecil di negara bagian Amazonas, Brasil. Pesawat dioperasikan oleh perusahaan lokal ART Taxi Aereo.

Mengutip media lokal, kantor berita AFP melaporkan bahwa pesawat tersebut terbakar dan menyebabkan kebakaran hutan di daerah terpencil dekat perbatasan Brasil dengan Peru dan Bolivia.

Insiden kedua dalam dua bulan terakhir 

Ini adalah insiden kedua dalam waktu kurang dari dua bulan, di mana sebelumnya 14 orang tewas setelah pesawat jet kecil jatuh di negara bagian Amazonas pada bulan 16 September lalu. Semua korban kecelakaan itu – 12 penumpang dan dua awak – adalah turis asal Brasil.

Pesawat itu jatuh ketika mendekati kota wisata Barcelos di tengah hujan lebat dengan jarak pandang yang rendah, menurut para pejabat.

Amazonas adalah tujuan wisata petualangan yang sebagian besar tertutup hutan hujan lebat. Menurut Amazonastur, perusahaan pariwisata negara, tempat ini menerima ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.

Brasil dan tragedi penerbangan

Sebelum ini, Brasil pernah mengalami salah satu tragedi terbesar dalam sejarah dunia penerbangan dunia. Pada 28 November 2016, pesawat LaMia 2933 yang membawa sebuah tim sepakbola Brasil, Chapecoense jatuh di Kolombia.

Terdapat 81 orang di dalam pesawat tersebut yang terdiri dari sembilan awak dan 72 penumpang. 71 orang tewas dalam peristiwa itu. Empat penumpang dan dua awak selamat. 

Disebutkan bahwa penyebab kecelakaan adalah pesawat kehabisan bahan bakar. Atas tragedi itu, pemerintah Bolivia, negara asal maskapai penerbangan LaMia, kemudian menangguhkan izin operasional, dan mencabut sertifikat operator layanan udaranya.

Setelah tragedi 2016 ini, Chapecoense vakum dan menyisih dari lapangan karena klub itu kehilangan hampir semua pemainnya. Klub liga teratas Brasil itu baru kembali memainkan pertandingannya pada 2019 dalam laga persahabatan menghadapi Palmeiras.

Tidak ada momen mengheningkan cipta di laga kembalinya Chapecoense ke lapangan hijau, namun saat pertandingan, permainan dihentikan pada menit ke-71 untuk memungkinkan para penggemar menyanyikan nyanyian terkenal ‘Vamos Chape!’ sebagai penghormatan kepada semua yang menjadi korban dalam kecelakaan pada November 2016 itu.   

Musibah jatuhnya pesawat yang menimpa dunia sepakbola Brasil juga kembali terjadi pada Juli 2020 di negara bagian Tocantins di utara Brasil.  Kecelakaan terjadi pada sebuah pesawat kecil yang membawa presiden klub dan para pemain Palmas. 

Kecelakaan tersebut terjadi ketika pesawat tiba-tiba jatuh ke tanah di ujung landasan saat lepas landas. 

Para korban diidentifikasi sebagai presiden klub Lucas Meira dan empat pemain Lucas Praxedes, Guilherme Noé, Ranule dan Marcus Molinari, serta pilot. (aljazeera, cnn, reuters)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan