Pemerintahan Amerika Serikat telah merilis rincian percakapan telepon pada Juli yang telah memicu penyelidikan yang dapat berujung pemakzulan terhadap Donald Trump.
Trump menekan pemimpin Ukraina untuk menyelidiki kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden dan putranya Hunter Biden, lewat koordinasi dengan Jaksa Agung AS dan pengacara pribadinya. Demikian ringkasan panggilan telepon yang dirilis pemerintahan Trump pada Rabu (25/9).
Hunter Biden bekerja untuk perusahaan gas Ukraina.
Berbicara selama setengah jam dengan Presiden Volodymyr Zelensky, Trump disebut secara terbuka mengungkap pertukaran permintaan, janji-janji dan melancarkan teknik mengambil muka, termasuk beberapa hal yang tidak terkait dengan Biden.
Trump menjanjikan bahwa transkrip percakapannya dengan Zelensky akan dirilis lengkap, tanpa rahasia dan sensor. Tetapi rincian yang diungkapkan Gedung Putih pada Rabu pagi merupakan catatan pembicaraan yang dibuat oleh pejabat AS dan pejabat tersebut telah mendengarkan rekaman.
Transkip telepon tersebut dirilis satu hari setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengumumkan bahwa pihaknya meluncurkan penyelidikan resmi untuk memakzulkan Trump.
Demokrat menuduh Trump meminta bantuan Ukraina untuk merusak reputasi Biden, yang telah memimpin dalam jajak pendapat di antara kandidat Demokrat lainnya jelang pilpres pada November 2020.
Panggilan telepon itu terjadi setelah Trump membekukan bantuan militer senilai US$391 juta ke Ukraina. Demokrat menuding Trump menahan bantuan untuk memaksa Ukraina melancarkan penyelidikan atas dugaan korupsi terhadap Biden dan Hunter.
Di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Trump dan Zelensky muncul berdampingan dan membantah ketidakwajaran dalam pembicaraan mereka via telepon. Zelensky menekankan, "Tidak ada yang menekan saya."
Sementara itu, dalam sebuah konferensi pers Trump mengatakan bahwa Demokrat meluncurkan penyelidikan yang dapat berujung pemakzulan karena mereka tidak dapat mengalahkannya dalam pemungutan suara. Trump sendiri merespons investigasi tersebut sebagai perburuan terbesar dalam sejarah AS.
Adapun Biden mengatakan bahwa Trump telah menempatkan kepentingan politik pribadinya di atas sumpah jabatannya dan Kongres harus meminta pertanggungjawabannya atas penyalahgunaan kekuasaan.
Kontroversi ini muncul setelah seorang whistleblower atau pelapor pelanggaran dari komunitas intelijen AS muncul mengeluhkan percakapan telepon Trump dengan Zelensky. (Reuters dan BBC)