close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) Kemlu, Lintang Paramitasari dalam sesi press briefing yang digelar secara daring, Kamis (9/6/2022). Foto YouTube/MoFA Indonesia
icon caption
Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) Kemlu, Lintang Paramitasari dalam sesi press briefing yang digelar secara daring, Kamis (9/6/2022). Foto YouTube/MoFA Indonesia
Dunia
Kamis, 09 Juni 2022 22:32

Tren positif pandemi global, Kemlu: Dampak nyata multilateralisme

Masih ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Kesenjangan vaksinasi masih terjadi meski pasokan vaksin global sudah memadai.
swipe

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengapresiasi keberhasilan peran COVAX  Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG) dalam mendukung perkembangan positif pandemi secara global. Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa multilateralisme atau keterlibatan negara-negara di dunia dapat membuahkan hasil.

Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) Kemlu Lintang Paramitasari menambahkan, ada beberapa poin yang menandai keberhasilan tersebut. Di antaranya yaitu tren kasus baru yang melandai, capaian vaksinasi, hingga ketersediaan vaksin secara global.

"Hal ini terefleksikan antara lain pada kasus positif dan angka kematian baru semakin melandai, kemudian pemberian vaksinasi yang sudah mencapai 12 miliar dosis secara global, serta ketersediaan vaksin saat ini sudah mencukupi dan memenuhi kebutuhan global. Ini merupakan bukti bahwa multilateralisme memberikan dampak nyata," ujar Lintang pada konferensi pers yang digelar secara daring, Kamis (9/6).

Meski demikian, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan bersama. Kesenjangan vaksinasi masih terjadi meskipun pasokan vaksin global sudah memadai.

Lintang menambahkan, ada beberapa langkah strategis yang didorong Kemenlu untuk segera ditempuh guna mendorong penyerapan vaksinasi. Salah satunya yaitu apresiasi terhadap kinerja Covid-19 Vaccine Delivery Partnership (CoVDP) yang didirikan pada Januari 2022 untuk mendorong percepatan vaksinasi.

"CoVDP saat ini menjadi salah satu fokus, di mana di dalamnya ada advokasi tentang pentingnya vaksinasi di 34 negara yang masih mengalami kesenjangan vaksinasi yang cukup tinggi," kata Lintang.

Selain itu, keberadaan COVAX menjadi penting untuk menjaga solidaritas pemangku kepentingan di tingkat global, serta menjaga pemerataan akses terhadap solusi kesehatan khususnya bagi negara-negara berkembang.

COVAX AMC merupakan inisiatif global untuk menyalurkan vaksin secara gratis kepada negara anggotanya. Sejauh ini, COVAX telah berhasil menyalurkan 1,5 miliar dosis vaksin ke 144 negara, termasuk Indonesia.

Hingga 3 April 2022, Indonesia telah menerima sebanyak 130,9 juta dosis vaksin untuk penanganan pandemi. Indonesia menerima dosis vaksin dari skema mekanisme COVAX AMC maupun skema dose-sharing bilateral.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan